DENPASAR: Hari ini Pemerintah Provinsi Bali melalui dinas perhubungan setempat resmi mengoperasikan sarana transportasi massal bus Trans Sarbagita jurusan Batubulan-Nusa Dua Kabupaten Badung.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali Made Santha mengatakan mulai Kamis 18 Agustus Trans Sarbagita beroperasi sejak pukul 05.00 Wita hingga 21.00 Wita. Namun, pemerintah hanya mengoperasikan dua dari 15 bus yang direncanakan akan beroperasi.
"Dua bus itu akan melaju pada satu trayek, yakni Batubulan menuju Nusa Dua, kabupaten Badung," katanya hari ini.
Tarif Trans Sarbagita bagi masyarakat umum dipatok sebesar Rp3.500 dan untuk pelajar sebesar Rp3.000. Nantinya, pada akhir periode pengoperasian, sebanyak 15 Trans Sarbagita, akan melaju dengan empat jurusan dengan 24 titik halte pemberhentian.
Trans Sarbagita tercatat sebagai salah satu moda angkutan massal yang melayani trayek empat Kabupaten Kota, yaitu Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Gianyar, dan Tabanan.
Kemarin malam, Trans Sarbagita telah diperkenalkan Gubernur Bali Made Mangku Pastika di kantor gubernur, Jl Basuki Rahmat, Denpasar, pukul 18.30 wita.
Peresmian beroperasinya Trans Sarbagita, kata dia, ditandai dengan para pejabat dan Gubernur menumpangi bus mirim Trans Jakarta ini. Mereka diangkut berkeliling kawasan perkantoran Renon, Denpasar.
Beberapa waktu lalu, Trans Sarbagita telah melalui uji laik jalan. Namun operator Bus Trans Sarbagita, Perum Damri Denpasar mengklaim armada bus Sarbagita yang akan dioperasikan menghubungkan empat kota di Provinsi Bali terlalu besar untuk ukuran jalan di Bali yang mayoritas kecil.
Terbukti pada saat uji laik jalan dengan menggunakan dua bus Trans Sarbagita, satu diantara dua bus menabrak gapura keluar di kawasan wisata Nusa Dua, Kabupaten Badung.
Belum diketahui secara rinci kerugian akibat kecelakaan. Jelasnya, bus dengan besar mirip Trans Jakarta, mengalami ringsek dan lecet pada sisi kiri . Insiden ini tidak mengakibatkan korban jiwa. Saat terjadi kecelakaan, bus dikendalikan oleh calon sopir yang tengah mengalami uji ketrampilan dari Damri.
Kasi Operasi Perum Damri Denpasar, I Made Suma Artika mengakui bus Trans Sarbagita memang terlalu besar untuk ukuran jalan di Bali yang relatif kecil, sehingga membutuhkan tenaga pengemudi yang andal.
"Hingga saat ini jalur dan tujuan sudah ditentukan, lengkap dengan beberapa koridor," katanya. (sut)