Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aprisindo minta produsen sepatu dongkrak produksi

JAKARTA: Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) meminta produsen sepatu di Tanah Air menaikkan kapasitas produksinya di tengah meningkatnya permintaan terhadap alas kaki nasional menjelang Lebaran.Eddy Widjanarko, Ketua Umum Aprisindo, mengatakan

JAKARTA: Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) meminta produsen sepatu di Tanah Air menaikkan kapasitas produksinya di tengah meningkatnya permintaan terhadap alas kaki nasional menjelang Lebaran.Eddy Widjanarko, Ketua Umum Aprisindo, mengatakan menjelang lebaran permintaan terhadap alas kaki meningkat drastis hingga 250%.Teman-teman produsen harus menambah kapasitas. Tambah investasi baru untuk meningkatkan kapasitas. Kalau perlu full capacity karena permintaan pasti banyak, kata Eddy, hari ini.Menurut Eddy, produsen alas kaki domestik sudah kebanjiran permintaan sejak musim masuk sekolah. Peningkatan permintaan ini akan terus berlanjut hingga menjelang lebaran.Di sisi lain, impor alas kaki di Tanah Air dari bulan ke bulan selama satu semester tahun ini tidak meningkat signifikan.Berdasarkan data Kementerian Perdagangan yang bersumber dari Laporan Surveyor (LS) di pelabuhan muat, impor alas kaki selama Juni sebesar US$13,8 juta, turun sekitar 6% dibandingkan dengan bulan sebelumnya.Jika dibandingkan selama satu semester, impor alas kaki pada Januari-Juni tahun ini meningkat hampir 27% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Selama Januari-Juni 2011, nilai impor alas kaki mencapai US$70,6 juta, sementara pada periode yang sama tahun lalu hanya US$55,7 juta. Kalau melihat angka satu semester, kenaikannya tidak begitu signifikan. Dua tahun sebelumnya justru impor menjelang lebaran bisa naik 100%. Tetapi pada tahun ini tidak terjadi. Ini justru bagus buat kita, katanya.Dia mengatakan kenaikan nilai impor yang tidak begitu signifikan tersebut menunjukkan pasar domestik perlahan-lahan mulai dikuasai oleh produk domestik, bukan impor. Pasalnya, ada pengalihan permintaan konsumen dari barang impor ke barang lokal.Itu terbukti di pabrik-pabrik alas kaki. Permintaan mereka meningkat karena yang tadinya pakai sepatu impor kini beralih ke sepatu buatan lokal.Fakta tersebut, menurut Eddy, mengindikasikan bahwa produk domestik sudah bisa bersaing dengan produk impor kendati terus digempur. Dia berharap kondisi ini terus berlanjut, sehingga produk domestik dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri.Lebih lanjut Eddy mengatakan kenaikan omzet penjualan alas kaki menjelang lebaran biasanya 2,5 kali lipat dibandingkan dengan kondisi normal. Kalau biasanya satu bulan itu Rp2 triliun, pada lebaran bisa sampai Rp5 triliun. Kenaikan omzet ini mengikuti permintaan yang meningkat drastis.(er)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Mursito

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper