Decy Widhiyanti, Ketua LLP Hipmikindo mengatakan, fasilitasi tersebut melalui kerja sama demean beberapa perusahaan BUMN.
Fokus kami dalam membantu pembiayaan ini khususnya kepada pengusaha mikro dan kecil yang bergerak di berbagai sektor usaha. Baik untuk pertanian, peternakan sampai kepada pelaku usaha, ujarnya hari ini.
Lembaga itu berdiri pada 3 Maret 2010, setelah Hipmikindo sebagai induk organisasi LLP lebih dulu berdiri. Akses pembiayaan yang disalurkan kepada pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) itu rata-rata berbunga murah.
LPP Hipmikindo pada pemberdayaan UMK secara khusus maupun kelompok usaha menengah, hanya melakukan fungsinya dengan memfasilitasi akses pembiayaan. Salah satu perusahaan BUMN yang mendukung aktivitas lembaga ini adalah PT Jamsostek.
Kami hanya mempertemukan pelaku UMKM kepada perusahaan yang mengalokasikan pembiayaan melalui program kemitraan dan bina lingkungan [PKBL] berstatus BUMN.
Adapun pelaklu UMKM yang difasilitasi pembiayaan atau permodalannya, harus menjalani seleksi. Jika dinilai layak secara administrasi, rekomendasi diberikan kepada perusahaan BUMN yang bersedia menunjang pengembangan UMKM.
Jumlah pembiayaan yang sudah diterima pelaku UMKM yang besumber dari Jamsostek, mencapai Rp10 miliar. Jumlah ini belum termasuk demean keterlibatan perusahaan BUMN lain yang memiliki PKBL maupun corporate social responsibility (CSR).
Selain melakukan fasilitasi, LPP Hipmikindo juga mendukung peningkatan kapasitas pemasaran kepada pelaku UMK. Misalnya melalui agenda pameran nasional maupun pameran di manca Negara.
Kami juga aktif memberikan pelatihan kepada pelaku sector riil yang membutuhkan peningkatan kualitas SDM. Kami bahkan sampai ke daerah pedalaman untuk menjalankan tugas ini, ujar Decy. (ra)