JAKARTA: Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Darwin Zahedy Saleh mengharapkan PT Pertamina (Persero) memahami proses kepemilikan saham West Madura Offshore, mengingat ketetapan yang diambil berdasarkan aturan main yang berlaku.
Darwin mengatakan persentase kepemilikan saham Pertamina di West Madura berdasarkan evaluasi dan rekomendasi BP Migas, yang menjadi pertimbangan bagi Menteri ESDM untuk memutuskannya."Berapa yang paling mungkin secara teknis dan ekonomis [kepemilikan saham Pertamina di West Madura], itu tugas BP Migas yang mengevaluasi dan merekomendasikan. Saya mengajak semua memahami proses. Kita kembalikan ke aturan mainnya, kata Darwin menjawab pertanyaan wartawan di Hotel Bidakara hari ini.Darwin mengajak semua pihak untuk mengikuti aturan main yang tertuang dalam bentuk UU dan perpres. Sebagai Menteri ESDM, dia mengharapkan peranan negara di West Madura yang diwujudkan dalam peranan Pertamina bisa sebesar mungkin."Kita kembalikan ke aturan mainnya. BP Migas memberi pertimbangan, itu bukan kata saya, kata perpres, saya lupa perpres berapa, kata Darwin.Menurut dia, ESDM mengharapkan segera ada kejelasan soal pengelolaan dan kepemilikan saham di West Madura sebelum kontrak berakhir. Dia mengharapkan kejelasan tersebut akan terjadi sebelum 5 Mei 2011, agar tingkat produksi migas tidak terganggu.Saya sudah perintahkan demi tingkat produksi dan lifting itu harus selesai sebelum bahkan di bawah 5 Mei. Kalau tidak, bisa terganggu. Bagaimana kombinasinya BP Migas yang berikan pertimbangan ada di peraturan itu, katanya.Dalam kesempatan yang sama, Menteri BUMN Mustafa Abubakar mengatakan akan membicarakan soal Pertamina dan keinginan mengelola 100% West Madura akan dibicarakan dengan pemerintah, BP Migas dan Kementerian ESDM.Kementerian BUMN, jelasnya, masih ada cara agar Pertamina bisa mendapat 100% hak pengelolaan di West Madura seperi yang diharapkan dari awal."Kami akan panggil Pertamina juga, untuk tahu perkembangan terakhir dan jalan yang masih bisa ditempuh ke depan, katanya.Seperti diketahui Pertamina telah mengirimkan surat kepada kementerian ESDM atas keinginan kepemilikan 100% saham dan menjadi operator di blok West Madura Offshore, meski ada usulan saham BUMN migas itu hanya akan ditambah menjadi 60% (Bisnis, 28 April 2011).(yn)