Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPPT: 10 Selat di NTB-NTT bisa hasilkan listrik 3.000 MW

JAKARTA: Hasil riset yang dikembangkan BPPT menunjukkan bahwa dari 10 selat yang ada di wilayah perairan NTB dan NTT diperkirakan bisa dihasilkan energi listrik hingga 3.000 MW. Erwandi dari UPT Balai Pengkajian dan Penelitian Hidrodinamika BPPT mengatakan

JAKARTA: Hasil riset yang dikembangkan BPPT menunjukkan bahwa dari 10 selat yang ada di wilayah perairan NTB dan NTT diperkirakan bisa dihasilkan energi listrik hingga 3.000 MW. Erwandi dari UPT Balai Pengkajian dan Penelitian Hidrodinamika BPPT mengatakan wilayah perairan Indonesia memiliki arus laut yang kuat yang bisa dimanfaatkan secara maksimal untuk membangkitkan energi listrik dari sumber energi yang terbarukan."Di Indonesia, aliran arus laut akibat pasang surut menyimpan energi hidro-kinetik yang dapat dikonversi menjadi daya listrik. Besarnya daya listrik bergantung pada densitas fluida, penampang aliran dan kecepatan alirannya," ujarnya dalam siaran pers hari ini. Sembilan diantara sepuluh selat di wilayah perairan NTB dan NTT yang diperkirakan memiliki arus laut cukup kuat adalah Selat Alas, Selat Sape, Selat Linta, Selat Molo, Selat Flores, Selat Boleng, Selat Lamakera, Selat Pantar dan Selat Alor. Menurutnya, di Indonesia masih cukup banyak selat yang belum dapat terdeteksi potensi arus lautnya, demikian juga dengan sungai yang sangat potensial untuk instalasi turbin arus laut. "Dalam hitungan di atas kertas diduga potensi arus laut di wilayah perairan Indonesia menyimpan potensi energi listrik hingga 6.000 MW," ujarnya. BPPT telah mencoba untuk terus melakukan pemetaan secara digital potensi energi arus laut di Indonesia. Pihak BPPT telah melakukan ujicoba prototipe Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut (PLTAL) pada tahun 2009 sebesar 2 kW dan tahun 2011 sebesar 10 kW di Selat Flores NTT. "Kelistrikan di NTB dan NTB, selama ini lebih banyak dipasok dari sejumlah PLTD sehingga secara ekonomis PLTAL punya nilai tambah untuk menurunkan ongkos produksi listrik di wilayah NTT dan NTB," ujarnya. (dj)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Rustam-nonaktif

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper