Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indo Acidatama patok laba melejit 140%

JAKARTA: Perusahaan ethanol terbesar di Indonesia, PT Indo Acidatama Tbk, menargetkan perolehan laba sebelum pajak mencapai Rp34,05 miliar pada tahun ini atau melonjak 140% dibandingkan pencapaian 2010 sebesar Rp14,18 miliar. Seiring dengan itu, perseroan

JAKARTA: Perusahaan ethanol terbesar di Indonesia, PT Indo Acidatama Tbk, menargetkan perolehan laba sebelum pajak mencapai Rp34,05 miliar pada tahun ini atau melonjak 140% dibandingkan pencapaian 2010 sebesar Rp14,18 miliar. Seiring dengan itu, perseroan menargetkan pertumbuhan penjualan mencapai Rp357,06 miliar atau tumbuh 4,1% dibandingkan tahun sebelumnya Rp342,87 miliar. Laba usaha perseroan diproyeksikan meningkat signifikan sebesar 78,8% menjadi Rp41,80 miliar dibandingkan pencapaian pada 2010 sebesar Rp23,38 miliar. Sementara untuk beban pokok penjualan, perseroan berupaya menekannya dengan melakukan efisiensi pada pos penggunaan bahan baku. Dengan begitu, perseroan memproyeksikan beban pokok penjualan hanya naik tipis 0,1% menjadi Rp279,81 miliar dibandingkan tahun sebelumnya Rp275,04 miliar.Direktur Keuangan Indo Acidatama Wong Lucas Yoyok Nurcahya menjelaskan proyeksi tersebut didasarkan pada sejumlah asumsi a.l. turunnya harga bahan baku tetes tebu pada semester II/2011 dan tren kenaikan harga minyak yang akan mengerek harga salah satu produk yakni ethyl asetat. Selain itu, perseroan juga akan fokus melakukan efisiensi penggunaan bahan baku dengan tetap menjaga kualitas produk. "Porsi bahan baku terhadap biaya produksi itu mencapai 60% jadi kami akan menekan itu melalui proses fermentasi sekitar 3%-5%," jelasnya dalam acara paparan publik, kemarin.Menurutnya, tahun ini perseroan tidak akan meningkatkan kapasitas produksinya yang saat ini mencapai 48.650 kl untuk ethanol, sebesar 36.600 ton untuk asam cuka, dan sebesar 7.920 ton untuk ethyl asetat."Tahun ini kami tidak menganggarkan capex untuk investasi, tapi sifatnya hanya perbaikan dan perawatan mesin yaitu sekitar Rp5 miliar per tahunnya yang sumbernya dari kas internal," ujarnya. (dj)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Rustam-nonaktif

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper