Sekjen Ippkindo Andy Saputra mengatakan pembinaan usaha mikro dan kecil harus menekankan pada peningkatan motivasi dan manajemen agar pelaku usaha bisa meningkatkan kapasitasnya lebih layak usaha dan layak dibiayai oleh perbankan (bankable).
Untuk tahap awal, pelatihan bagi UMK itu diharapkan pelaku usaha bisa lebih mudah mengakses kredit usaha rakyat (KUR) dengan mendorong kepastian legalitas dan domisili bisnisnya yang menjadi patokan bank penyalur KUR untuk memberikan kreditnya.
Kami telah memiliki modul pelatihan bagi UMK untuk penguatan manajemen seperti pencatatan arus keuangan dan terutama untuk penguatan motivasi bagi pelaku usaha agar bisa meyakinkan perbankan bisnis yang dibiayainya akan tumbuh berkelanjutan, katanya kepada Bisnis hari ini.
Andy menuturkan untuk pembinaan UMK ditargetkan akan terjaring sekitar 2.000 pelaku usaha di setiap provinsi yang telah terdapat jaringan Ippkindo seperti di DKI Jakarta, pulau jawa, Aceh, Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan.
Setiap daerah, akan dikembangkan pelatihan yang disesuaikan dengan potensi wilayah dan klaster usaha yang bisa dikembangkan agar penguatan manajemen dan motivasi bisa lebih terarah.
Kami juga akan mendatangkan tenaga ahli dari pihak perbankan dan pemerintah agar pelaku usaha bisa memahami berbagai sisi bisnis yang perlu disesuaikan agar bisa menjadi bankable, setidaknya untuk bisa mengakses KUR lebih mudah, ujarnya. (ra)
Andy menyampaikan pembinaan UMK itu menjadi agenda rutin yang dilakukan bersamaan juga dengan penyusunan klaster usaha dari anggota Ippkindo serta peta pengembangannya.
Saat ini, lanjutnya, sebanyak 1.300 pelaku usaha mikro yang telah diberikan pelatihan dan pendampingan usaha secara rutin dan akan terus dikembangkan ke berbagai daerah sesuai dengan perkembangan jaringan Ippkindo.