Ketua Umum AFI Anang Sukandar mengatakan kerja sama dengan LPDB itu bertujuan untuk mengembangkan UKM franchise dan BO agar bisa menyerap tenaga kerja lebih besar. Saat ini, tim dari AFI mulai mengadakan penyeleksian terhadap pelaku usaha waralaba yang memiliki potensi bisnis dan kapasitas untuk memperbesar usahanya.
AFI kerjasama dengan LPDB, untuk menjaring dan menyeleksi franchise yang akan dikembangkan baik di pasar domestik maupun peluang untuk tembus ke luar negeri dengan tujuan agar idnustri waralaba ini bisa menyerap tenaga kerja semakin besar dan upaya mengurangi tingkat kemiskinan, katanya kepada Bisnis, hari ini.
Anang memaparkan potensi bisnis franchise sangat besar seperti dari UKM yang termasuk BO saja terdaftar sedikitnya 1.500 pelaku usaha yang bisa dipilih untuk dikembangkan semakin besar.
Proses penjaringan dan penyeleksian akan dilakukan bertahap selama tahun ini karena proses seleksi membutuhkan waktu yang cukup lama di mana setiap pelaku usaha yang terjaring harus bisa mempresentasikan perjalanan bisnisnya, rencana pengembanganya serta proses wawancara.
Kami baru melakukan pembicaraan awal dengan LPDB dan pekan depan akan ketemu lagi. Namun konsepnya tentu akan menyeluruh termasuk franchise yang dipilih perlu diberikan pembinaan dan pembenahan, disamping rencana pembiayaan dari LPDB.
Belum lama ini, Direktur Utama LPDB Kemas Danial mengatakan pihaknya akan memilih sekitar 400 franchise untuk diberikan fasilitas pembiayaan pada tahap awal sebesar Rp100 miliar agar bisa menyerap langsung lapangan kerja khususnya dari lulusan sekolah menengah atas (SMA).
Menurut dia, pembiayaan terhadap franchise sangat tepat disalurkan karena sudah bisa dihitung target penyerapan tenaga kerjanya yang diharapkan bisa mendukung rencana pencapaian penciptaan lapangan kerja selama tahun ini hingga 10.000 orang.
Penyaluran dana bergulir tetap malalui koperasi yang berkerjasama dengan pengusaha franchise yang akan melakukan ekspansi usaha sehingga akan didukung pembiayaannya dengan persyaratan harus bisa mempekerjakan dari lulusan SMA yang telah diseleksi oleh LPDB, ujar dia.
Kemas menyampaikan dalam waktu dekat ini pihaknya bersama beberapa koperasi penyalur dana bergulir akan menyeleksi sekitar 400 perusahaan waralaba yang telah beroperasi untuk bisa melakukan ekspansi usaha dan menyerap tenaga kerja secara signifikan.
Selain itu, pemilihan franchise juga sangat tepat karena bukan tergolong usaha yang padat modal yaitu diperkirakan bisa dengan pembiayaan sekitar Rp10 juta-Rp20 juta per outlet namun dipastikan dapat menyerap tenaga kerja dengan optimal.
Pembiayaan franchise ini polanya sangat tepat karena langsung bisa menciptakan lapangan kerja sesuai dengan tujuan dari program dana bergulir yang memprioritaskan penciptaan lapangan kerja dan pengurangan tingkat kemiskinan. Tentunya ini berbeda dengan penciptaan wirausaha baru.
Untuk pembiayaan franchise tersebut akan diprioritaskan waralaba domestik yang jumlahnya sangat banyak dan memiliki potensi yang besar untuk memperkuat usahanya hingga ke pasar ekspor sehingga dibutuhkan dukungan pembiayaan modal kerja dan investasi yang cukup besar. (ra)