Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asmindo bidik transaksi US$450 juta dari Iffina

JAKARTA : Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) menargetkan penjualan sebesar US$450 juta dari kegiatan promosi bertajuk International Furniture & Craft Fair Indonesia (Iffina) 2011 yang digelar 11-14 Maret.

JAKARTA : Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) menargetkan penjualan sebesar US$450 juta dari kegiatan promosi bertajuk International Furniture & Craft Fair Indonesia (Iffina) 2011 yang digelar 11-14 Maret.

Ketua Umum Asmindo Ambar Tjahyono mengatakan untuk meningkatkan penjualan industri mebel dan kerajinan sangat ditentukan kegiatan promosi yang mulai digenjot pada awal tahun ini dengan mengundang para pembeli dari berbagai negara.

Sampai dengan awal Februari 2011, terdapat 2.276 calon pembeli yang sudah mendaftar dari 98 negara dan ditargetkan sampai dengan pelaksanaan pada Maret mendatang akan mencapai 3.500 calon buyer yang siap memborong produk mebel Indonesia.

Tahun ini Asmindo menargetkan ekspor akan naik 22% menjadi sekitar US$3 miliar sehingga promosi harus digencarkan sejak awal tahun agar industri ini bisa tumbuh meskipun dihadapkan pada sejumlah tekanan di dalam negeri yang cukup memberatkan pelaku usaha, katanya hari ini.

Menurut Ambar, berdasarkan pengalaman pada tahun lalu peminat terbesar terhadap produk mebel Indonesia dari Australia, Prancis, AS, Malaysia dan India serta Belanda dan Spanyol, sehingga untuk tahun ini diharapkan juga pemberli terbesar akan datang dari negara tersebut.

Untuk itu, Asmindo mengemas promosi berstandar internasional agar potensi buyer yang bisa dijaring bisa semakin besar yang tentunya akan mendongkrak kinerja ekspor dari industri mebel dan kerajinan pada tahun ini.

Menurut Ambar, pihaknya berinisiatif mewadahi promosi kelas internasional di dalam negeri mengingat tingkat efektivitas untuk penjualan produk justru lebih optimal dengan cara mengundang langsung para calon pembeli untuk datang ke Indonesia.

Kalau pameran di luar negeri itu tidak akan optimal untuk mengikat transaksi dan mendongkrak penjualan, apalagi anggarannya sangat kecil, paling hanya untuk penguatan branding image beberapa perajin saja. Sedangkan untuk peningkatan ekspor harus dengan penguatan promosi seperti ini." (ra)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhamad Yamin
Editor : Mursito

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper