Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jakarta Soeprayitno mengatakan himbauan itu untuk memberikan keuntungan yang lebih besar bagi pengusaha, pekerja dan negara.
Menurut dia, sebagian besar produk yang diekspor dari Jakarta masih berupa natural resources dan bahan baku, yang kemudian di luar negeri diproses produksi dan pengemasan hingga nilai tambahnya meningkat dan dikirim balik lagi ke Jakarta."Sedangkan impor barang baku dan penolong serta barang modal yang masuk Jakarta, banyak yang berupa barang untuk diasembling, dirakit atau dijahit, kemudian dibawa balik ke negara yang mengirim dan mengatur harganya," katanya, hari ini.Soeprayitno yang juga menjabat Presdir & CEO PT Melati Puspamedika Sejahtera mengingatkan peningkatan ekspor impor berperan penting menggerakankan perekonomian di dalam negeri, terutama Jakarta yang sekaligus merupakan pasar barang komsumsi yang cukup potensial.Data Badan Pusat Statistik DKI Jakarta menyebutkan nilai ekpor melalui DKI Jakarta pada Desember 2010 mencapai US$3,7 miliar, meningkat 5,09% dari bulan sebelumnya sebesar US$3,5 miliar."Kami harapkan impor bahan baku dan penolong mencapai US$39,7 miliar dan barang modal US$18,9 miliar pada 2010 akan meningkat lagi pada tahun ini sehingga semakin mendorong laju pertumbuhan eknomi dan membuka banyak lapangan kerja, ujar Kepala BPS DKI Jakarta Agus Suherman. (hwi)