Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JAKARTA: International Finance Corporation (IFC) membukukan total investasi di Indonesia hingga Januari 2011 mencapai US$4,1 miliar dengan jumlah proyek sebanyak 101 proyek.

Lars Thunell, Executive Vice President dan CEO IFC, mengatakan investasi anggota Kelompok Bank Dunia itu ditanamkan di Indonesia selama 40 tahun.

Hingga bulan Januari 2011, total investasi kami di Indonesia selama 40 tahun telah mencapai US$4,1 miliar ini senilai US$2,7 miliar dari aset IFC dengan jumlah proyek investasi sebanyak 101 proyek, kata melalui surat elektronik, hari ini.

Thunnel menyatakan IFC merupakan institusi pembangunan global terbesar yang fokus kepada pengembangan sektor swasta di negara-negara berkembang termasuk Indoensia.

Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga memobilisasi modal dari para pihak lain dan memberikan pendampingan teknis untuk memastikan pembangunan yang berkelanjutan.

Kami menciptakan kesempatan bagi masyarakat untuk keluar dari kemiskinan serta meningkatkan taraf hidup mereka. Kami melakukannya dengan cara memberikan pembiayaan guna membantu perusahaan untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan memberikan jasa pelayanan yang penting, katanya.

Sepanjang tahun lalu, imbuh dia, IFC mampu mencatat rekor dengan total nilai investasi baru sebesar US$18 miliar pada saat kondisi perekonomian dunia yang tidak menentu.

Lebih lanjut Thunnel berjanji akan mendukung pengembangan kerja sama pemerintah dan swasta atau public-private partnership di sektor infrastruktur di Indonesia guna mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

Dia mengatakan program pendampingan teknis IFC di Indonesia berfokus untuk meningkatkan akses terhadap pembiayaan, memberikan pendampingan teknis untuk usaha yang berkelanjutan (sustainable business advisory) untuk sektor agribisnis dan kehutanan, serta meningkatkan kualitas iklim investasi, dan mendukung public-private partnerships.

Dukungan IFC tersebut diharapkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan dengan membantu pengembangan proyek-proyek infrastruktur, memperluas akses terhadap pembiayaan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan kualitas iklim investasi. (hwi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Mursito

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper