Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

UKM

30/01

Oleh Fajar Sidik

JAKARTA : Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) fokus meningkatkan pelaku usaha kecil menengah yang masih berupa peluang bisnis (business opportunity/BO) agar menjadi franchise dengan memfasilitasi pendampingan bisnis dan pengembangan pasar.

Ketua Umum AFI Anang Sukandar mengatakan saat ini terdapat sedikitnya 1.500 UKM yang telah terdata dan hampir semuanya memiliki potensi bisnis yang kuat untuk dikembangkan menjadi waralaba nasional.

Untuk itu, katanya, AFI akan fokus membina UKM yang masih berupa peluang bisnis itu dengan meningkatkan program pelatihan untuk usaha kecil itu agar bisa meningkatkan kemmapuan pengelolaan bisnis menuju penerapan bisnis franchise yang professional.

Ada banyak program pelatihan yang dilakukan pada tahun ni baik yang langsung ditangani AFI maupun

kerjasama dengan lembaga diklat pemerintah terutama untuk mendorong pertumbuhan UKM yang memiliki potensi bisnis yang bagus supaya menjadi usaha unggulan, jelasnya kepada Bisnis baru-baru ini.

Anang memaparkan peluang pertumbuhan industri franchise nasional sangat ditentukan peningkatan kapasitas UKM yang berupa BO dengan meningkatkan pendampingan usaha sampai dengan memfasilitasi pengembangan pemasarannya.

Selama ini, katanya, pertumbuhan indsutri franchise memang cukup baik, namun mayoritas masih ditopang oleh waralaba yang lama karena pertumbuhan waralaba baru relatif masih tergolong rendah.

Hal itu, katanya, tidak lepas dari peluang usaha dan lingkungan bisnis di dalam negeri yang belum sepenuhnya mendukung UKM untuk bisa mengembangkan bisnisnya secara efisien dan mudah.

Memang persoalan industri franchise di Indonesia itu terkait dengan dukungan pemerintah yang msaih sangat rendah baik dari sisi kebijakan maupun pemberian insentif yang hampir tidak ada, belum lagi dari sisi dukungan permodalan dari perbankan juga masih rumit, ujar dia.

Anang menyebutkan pengembangan franchise di Korea Selatan mendapatkan dukungan kebijakan dan insentif yang sangat baik dari pemerintahnya mulai dari proses produksi, operasional usaha sampai promosi didukung dengan baik sehingga kemampuan untuk ekspansi juga besar.

Dukungan itu, katanya, telah mendorong pertumbuhan industri franchise di Korsel menjadi sektor usaha unggulan yang berkotribusi terhadap perekonomian dan penyerapan tenaga kerja yang besar.

Selain itu, katanya, keberadaan industri pendukung seperti pembiayaan dari perbankan juga memperoleh subsidi suku bunga yang cukup besar sehingga biaya modal menjadi murah seperti yang dilakukan otoritas di Malaysia.

Untuk itu, kunci pengembangan franchise itu ditentukan oleh besarnya dukungan pemerintah baik dari kebijakan maupun insentif agar pewaralaba bisa berkembang dengan baik, dan setiap business opportunity bisa didorong cepat menjadi franchise.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhamad Yamin
Editor : Mursito

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper