Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

UKM

26/01

Oleh Fajar Sidik

JAKARTA : Mayoritas usaha kecil menengah hanya bisa menikmati keuntungan dari penjualan barang produksinya sekitar 30% saja akibat rendahnya posisi tawar pelaku usaha kecil terutama di hadapan pengusaha besar dan mitra eksportir.

Choirul Djamhari, Deputi Bidang Pengembangan Usaha Kementerian Koperasi dan UKM mengatakan, UKM itu merupakan populasi terbesar pelaku usaha di Indonesia dan kondisinya masih karut marut baik akibat persoalan koordinasi di lembaga pemerintah maupun rendahnya posisi tawar dari pelaku usaha.

Salah satu indikator menunjukkan mayoritas UKM hanya bisa menikmati 30% dari hasil barang produksinya dan keuntungan terbesar justru dinikmati pengusaha besar mencapai 70% terutama dalam kegiatan transaksi ekspor.

Kondisi itu tentu mengkawatirkan dan memerlukan adanya peningkatan kapasitas bagi pelaku usaha agar bisa menikmati keuntungan yang lebih baik dari hasil produksinya, terutama dalam kegiatan ekspor, ujarnya dalam Micro Finance Summit 2011 hari ini.

Choirul menyampaikan dari sisi permintaan terhadap UMKM sendiri memang meningkat karena ekonomi terus tumbuh dan semakin banyak masyarakat yang kreatif mengembangkan usaha baru, namun belum sampai meningkatkan kualitas dan posisi tawar tersebut.

Selain itu, katanya, persoalan pembiayaan juga sebenarnya UMKM memiliki banyak sumber altenatif terutama dari bank yang jumlahnya sangat besar. Namun, persoalannya bagi pelaku usaha kecil masih kesulitan mengakses pinjaman tersebut karena cenderung dana besar itu hanya menjadi bancakan bagi sebagian kalangan saja.

Upaya peningkatan kapasitas dan daya tawar UKM ini akan terus dilakukan, meskipun Kemenkop dan UKM selalu menuai kritik karena membina UKM ini ibarat menaburi garam ke laut. Tinggal bagaiman meningkatkan koordinasi di lembaga pemerintahan yang memiliki program pengembangan UKM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhamad Yamin
Editor : Mursito

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper