Direktur UMKM BRI Djarot Kusumajakti mengatakan pembiayan UMKM sebenarnya telah masuk ke semua sektor usaha baik perdagangan, industri, jasa. Namun, pihaknya perlu memperkuat pembiayaan di sektor pertanian dan peternakan yang bisnisnya telah berkembang.
Kami terus meningkatkan pembiayaan UMKM di semua sektor usaha, dan untuk pertanian dan peternakan perlu diperkuat karena pelaku usahanya semakin banyak dan produktif sehingga diperlukan dukungan pembiayaan yang lebih besar, katanya kepada Bisnis hari ini.
Menurut Djarot, penguatan sektor pertanian dan peternakan itu harus dilakukan dengan baik karena populasi pelaku usahanya terus tumbuh dan mayoritas aktif dalam berproduksi terutama yang berada di daerah pelosok.
Untuk itu, agar pembiayaan UMKM itu bisa semakin ekspansif diperlukan dukungan jaringan pelayanan yang semakin luas dan kesiapan sumber daya manusia yang memadai serta memiliki kompetensi yang sesuai dengan karakteristik pelaku usaha di UMKM.
Pengembangan jaringan outlet dan layan mikro (teras BRI) akan terus dikembangkan termasuk kantor keliling yang akan melayani pelaku usaha mikro di sejumlah pasar mingguan, sehingga diperlukan SDM yang banyak dan memiliki kompetensi dalam melayani kebutuhan pelaku usaha kecil itu.
Djarot memaparkan pasar UMKM itu masih sangat luas dan masih banyak pelaku usaha yang belum terlayani pembiayaan perbankan sehingga pengembangan jaringan kantor dan diversifikasi bisnis akan terus dilakukan sesuai dengan kesiapan BRI dalam menyiapkan semua kebutuhan infrastrukturnya.
Untuk beberapa sektor usaha UMKM memang masih banyak yang industrinya belum berkembang seperti sektor perikanan yang masih terbatas pada ikan hasil tangkap, sedangkan pengembanbikan perikanan sendiri belum berkembang dengan baik.
Kalau rencana pertumbuhan pembiayaan belum bisa disampaikan, namun porsi pembiayaan UMKM setiap tahun selalu bertahan minimalnya 80% dari total pembiayaan yang disalurkan oleh BRI dan sektor mikro mendapatkan perhatian khusus karena pelaku usahanya paling banyak. (ra)