Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan kapasitas terpasang pembangkit listrik mencapai 105 gigawatt (GW) pada semester I/2025 atau naik 4,4 GW dari akhir tahun 2024.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan penambahan kapasitas terpasang pembangkit listrik berada dalam tren peningkatan dari tahun ke tahun. Adapun, pada 2021 tercatat kapasitas terpasang pembangkit di angka 74,5 GW.
"Listrik yang terpasang untuk tahun semester I/2025 itu 105 GW artinya selama satu semester itu terpasang 4,4 GW ini sama dengan 4.400 MW," kata Bahlil dalam konferensi pers Capaian Kinerja Semester I/2025, Senin (11/8/2025).
Bahlil menegaskan bahwa pembangunan pembangkit listrik ini dipastikan sudah beroperasi secara komersial (Commercial Operation Date/COD). Penambahan ini juga seiring dengan konsumsi yang terus meningkat.
"Ini pembangunan yang COD, sudah COD jadi ada penambahan dibandingkan 2024, ini terkait dengan konsumsi yang terus menanjak. Kalau kita lihat tren nya 2021-2024 naik terus.
Adapun, Bahlil menerangkan bahwa konsumsi listrik per kapita terus meningkat. Realisasi konsumsi listrik per kapita telah mencapai 1.448 kWh atau 98,9% dari target 1.464 kWh.
Baca Juga
"Untuk menentukan pertumbuhan ekonomi kita, itu biasanya dilihat juga dari konsumsi listrik per kapita," tuturnya.
Adapun, pada 2021 itu konsumsi listrik per kapita mencapai 1.123 kWh per kapita, meningkat pada 2022 menjadi 1.173 kWh per kapita, lalu naik pada 2023 menjadi 1.337 kWh per kapita, dan 2024 naik menjadi 1.411 kWh per kapita.
"Dari Juli 2024-Juni 2025 itu sudah mencapai 1.448 kWh per kapita, target kita 2025 itu 1.464 kWh per kapita, tinggal beberapa bulan saja ini kan," tuturnya.