Bisnis.com, BOGOR - Komitmen Astra dalam memperkuat potensi ekonomi desa terus diwujudkan melalui pelepasan ekspor komoditas ubi sebanyak 10 ton ke Malaysia dan Singapura, hasil panen lima Desa Sejahtera Astra di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Ekspor perdana ini merupakan bagian dari pengembangan ekosistem bisnis ubi berbasis masyarakat yang dibangun Astra bersama IPB University yang ditandai dengan seremoni pelepasan di Agribusiness and Technology Park (ATP) IPB University pada hari ini (22/7).
Hadir dalam pelepasan ekspor Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Republik Indonesia Fajarini Puntodewi, S.H, M.Si., Direktur Promosi dan Pemasaran Produk Unggulan Desa dan Daerah Tertinggal, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal Dr. H. Yusra, M.Pd., Rektor IPB University Arif Satria, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Bogor Andri Hadian, S.E, S.T, M.M., serta Department Head CSR Strategic Astra Triyanto. Seremoni pelepasan ekspor dilakukan di Agribusiness and Technology Park (ATP) IPB University, setelah sebelumnya dilaksanakan kunjungan ke salah satu desa penghasil utama ubi serta rumah kemas. Sebagai bagian dari penguatan penjualan ubi di pasar ekspor, dilakukan pula penandatanganan kerja sama antara ekosistem bisnis ubi berbasis masyarakat dengan offtaker untuk memastikan keberlanjutan ekspor di masa mendatang.
“Kami mengucapkan selamat kepada Desa Sejahtera Astra dan IPB atas ekspor ubi ke Singapura dan Malaysia. Semoga kegiatan ini menjadi momentum untuk mendorong perluasan pasar ekspor bagi produk-produk Indonesia ke depannya, sekaligus menjadi penggerak roda ekonomi nasional dan daerah,” ujar Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Republik Indonesia Fajarini Puntodewi, S.H, M.Si.
“Sebagai bagian dari semangat Astra untuk sejahtera bersama bangsa, kegiatan ini mencerminkan komitmen kami dalam mendampingi masyarakat desa agar dapat tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan. Sinergi antara masyarakat, perguruan tinggi, pemerintah, dan dunia usaha menjadi kunci dalam menghadirkan produk bernilai tambah dari desa. Melalui inisiatif ekspor komoditas ubi ini, kami berharap dapat membuka akses pasar yang lebih luas dan semakin memperkuat rantai nilai pertanian dari hulu ke hilir,” ujar Chief of Corporate Affairs Astra Boy Kelana Soebroto.
Seremoni pelepasan ekspor komoditas ubi jalar ke Malaysia dan Singapura oleh Desa Sejahtera Astra Bogor yang berlangsung hari ini (22/7) ditandai dengan pemecahan gendi di Agribusiness and Technology Park (ATP) IPB University.
Program ini merupakan hasil kolaborasi antara Astra, IPB University, serta pemerintah daerah dan kementerian terkait. Melalui pendekatan ekosistem bisnis, petani dari lima Desa Benteng, Bojong Jengkol, Dukuh, Pamijahan, dan Tapos mendapatkan pendampingan intensif mulai dari budidaya terstandar, pengolahan pasca panen, hingga akses pasar lokal dan ekspor. Produk yang di ekspor mencakup berbagai varietas ubi, seperti ubi ungu, ubi madu, ubi beniazuma, dan ubi oren, serta olahan seperti keripik, selai, dan pasta ubi.
Hingga pertengahan 2025, Desa Sejahtera Astra Bogor telah mengekspor lebih dari 65 ton ubi ke Malaysia dan Singapura, dengan rata-rata pengiriman 10-13 ton per bulan. Sebanyak 90% hasil panen petani terserap oleh pasar, dan 50% diantaranya masuk ke pasar ekspor. Inisiatif ini juga telah menciptakan 160 lapangan kerja baru serta meningkatkan pendapatan petani hingga 100%.
Dukungan Astra terhadap penguatan ekosistem ekonomi berbasis desa melalui inisiatif Desa Sejahtera Astra sejalan dengan cita-cita Astra untuk sejahtera bersama bangsa, serta mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) Indonesia. Saat ini terdapat lebih dari 1.500 Desa Sejahtera Astra dan Kampung Berseri Astra yang tersebar di seluruh pelosok tanah air.