Bisnis.com, JAKARTA — Holding BUMN Industri tambang, MIND ID mengungkapkan turunnya produksi timah Indonesia pada 2024 memicu kenaikan harga timah di pasar global.
Direktur Utama MIND ID Maroef Sjamsoeddin menjelaskan, Indonesia merupakan salah satu negara pemasok timah terbesar di dunia.
Baca Juga
Produksi timah RI pada 2023, kata Maroef, mencapai sekitar 65.000 ton. Dengan jumlah tersebut, kontribusi timah Indonesia secara global mencapai 17%.
"Berdasarkan data ekspor pada tahun 2023, Indonesia berkontribusi 17,5% dari pasokan timah di dunia dengan hasil produksi 65.000 ton," kata Maroef dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI DPR RI, Rabu (14/5/2025).
Adapun, dari total produksi timah pada 2023 itu, sebanyak 15.340 ton diproduksi oleh PT Timah (Tbk).
Namun, jumlah produksi timah itu anjlok menjadi 45.000 ton pada 2024. Dengan jumlah produksi tersebut, kontribusi Indonesia secara global juga merosot menjadi 12%.
Maroef mengatakan, menurunnya pasokan timah dari Indonesia juga mengakibatkan kenaikan harga di pasar global. Dia mencatat, harga rata-rata timah dunia mencapai US$26.583 per ton pada 2023.
Harga rata-rata timah dunia kemudian melambung menjadi US$31.164 per ton pada 2024.
"Hal tersebut membuktikan pengaruh pasokan timah Indonesia terhadap pasar global," ucap Maroef.