Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyek PLTP Muara Laboh Milik Sumitomo Cs Raih Pendanaan Rp8 Triliun dari AZEC

Proyek panas bumi PLTP Muara Laboh Unit 2 mendapat pendanaan dari Asia Zero Emission Community (AZEC).
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan kesepakatan pendanaan baru untuk proyek PLTP Muara Laboh Unit II di Kantor Kemenko Perekonomian, Senin (5/5/2025)./Bisnis-Afiffah Rahmah Nurdifa
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan kesepakatan pendanaan baru untuk proyek PLTP Muara Laboh Unit II di Kantor Kemenko Perekonomian, Senin (5/5/2025)./Bisnis-Afiffah Rahmah Nurdifa

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) mengungkap kesepakatan pendanaan baru untuk proyek Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP) Muara Laboh Unit 2, Solok, Sumatra Barat yang bersumber dari Asia Zero Emission Community (AZEC). 

Kesepakatan ini tertuang dalam Penandatanganan Financial Close PLTP Muara Laboh antara Sumitomo Corporation, Inpex, dan Supreme Energy yang tergabung dalam joint venture (JV) PT Supreme Energy Muara Laboh (SEML) dalam kerangka kerja sama AZEC. 

Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menerangkan, PLTP Muara Laboh di Solok, Sumatra Barat merupakan proyek transisi energi dengan kapasitas energi baru terbarukan (EBT) 88 megawatt (MW). Adapun, nilai pendanaan dari AZEC untuk sejumlah proyek mendekati US$500 juta atau Rp8,21 triliun.

"Baru saja tadi kita menyaksikan proyek PLTP atau geotermal Muara Laboh antara pihak, baik itu dari JBIC [Japan Bank for International Cooperation] maupun dari perusahaan Supreme Energy," kata Airlangga dalam konferensi pers, Senin (5/5/2025). 

Airlangga menerangkan bahwa kesepakatan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan Presiden RI Prabowo Subianto dengan Utusan Khusus Jepang Fumio Kishida tadi malam. 

Dalam hal ini, dia juga menerangkan bahwa AZEC berkomitmen untuk mendukung investasi sektor swasta guna mempercepat transisi energi dan ekonomi hijau di Indonesia. 

"Ini adalah ada komitmen AZEC jumlahnya tertentu dan AZEC itu menyediakan dana sekitar 4.000 triliun yen atau sekitar US$35-40 miliar untuk proyek-proyek renewable energy di Asia," jelasnya. 

Pendanaan AZEC tersebut juga akan diterapkan untuk proyek lainnya dalam kategori pertama seperti poyek panas bumi Muara Laboh dan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Legok Nangka, sustainable aviation fuel, dan PLTP Sarula. 

"Juga termasuk dalam yang akan dibiayai yaitu transmission line [jaringan transmisi] dari Jawa-Sumatra dan ini diharapkan bisa masuk dalam tahapan komersial," tuturnya. 

Di samping itu, Airlangga menyebut, kunjungan mantan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida menegaskan komitmen kuat Indonesia dan Jepang untuk bekerjasama di masa depan yang berkelanjutan dan rendah karbon. 

Dalam kesempatan terpisah, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konserrvasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi mengatakan, proyek PLTP Muara Laboh yang baru mencapai financial close merupakan kelanjutan dari tahap pertamanya. 

"Yang sudah dibangun 80 megawatt, 80 MW [tahap] kedua, dan 60 MW [tahap] ketiga. Jadi yang 82 MW itu COD [commercial operation date] tadi saya sebutkan 2027, tapi yang ketiga itu nanti 60 MW 2033," ujar Eniya kepada wartawan. 

Eniya menerangkan bahwa dalam proses negosiasi harga listrik untuk PLTP tahap kedua dan ketiga akan merujuk pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 112/2022 tentang Percepatan Pengembangan EBT untuk Penyediaan Tenaga Listrik. 

"Itu yang menjadi keputusan di sini [dalam kesepatan MoU], lalu perhitungan di dalamnya, kepastian investasi, itu yang makan waktu beberapa bulan ini setelah Pak Menteri [ESDM] menyetujui," tuturnya. 

Lebih lanjut, dia menerangkan bahwa pembiayaan total untuk proyek PLTP Muara Laboh Unit II mencapai US$370 juta dari AZEC yang mencakup kontribusi Asian Development Bank (ADB) senilai US$92,6 juta. 

"Ini digunakan untuk unit kedua, sisanya masih ada investasi US$992 juta yang kemudian, nanti itu AZEC, platform AZEC itu mau diisi ADB, atau apapun banknya saya belum tau," jelasnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper