Bisnis.com, JAKARTA — PLN Indonesia Power (PLN IP) mengungkapkan Indonesia memiliki potensi tenaga surya mencapai 3.295 Gigawatt (GW). Potensi ini akan dimanfaatkan secara optimal untuk mendukung pengembangan industri energi surya nasional.
Direktur Utama PLN IP Edwin Nugraha Putra mengatakan pihaknya bakal mengoptimalkan potensi sinar matahari sebagai sumber energi listrik melalui penguatan industri Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dari hulu ke hilir.
Apalagi, kata dia, Indonesia yang hanya memiliki dua musim, yakni penghujan dan kemarau yang sangat memungkinkan pemanfaatan sinar matahari sepanjang tahun untuk pembangkitan listrik berbasis PLTS.
"Oleh karena itu, kami memanfaatkan mengambil langkah strategis dengan membangun industri PLTS dari hulu hingga hilir, sekaligus mempercepat transisi energi menuju target Net Zero Emission (NZE) pada 2060," kata Edwin melalui keterangan resmi, Selasa (29/4/2025).
Edwin menjelaskan, di sisi hulu, PLN IP telah membangun industri pembuatan komponen PLTS, melalui perusahaan patungan antara PLN Indonesia Power Renewables dengan Trina Solar Co. Ltd dan PT Dian Swastatika Sentosa yaitu PT Trina Mas Agra Indonesia (TMAI).
TMAI merupakan pabrik panel surya terintegrasi pertama di Indonesia yang memproduksi sel surya dan modul surya di satu lokasi, dengan teknologi Tunnel Oxide Passivated Contact (TOPCon).
Baca Juga
Menurut Edwin, panel surya yang diproduksi memiliki tingkat efisiensi mencapai 23,2%, lebih tinggi dari rata-rata efisiensi panel di Indonesia saat ini yaitu sekitar 20%.
"Produk-produk TMAI menggunakan teknologi N-type Topcon yang telah memenuhi standar bankability AAA dari Bloomberg New Energy Finance [BNEF], sehingga memiliki efisiensi dan keandalan yang tinggi. Ini membuktikan keseriusan kami dalam membangun industri EBT nasional," paparnya.
Di sisi midstream dan downstream, PLN IP melalui anak usahanya PLN Indonesia Power Services memberikan layanan pembangunan, pemasangan, dan pemeliharaan PLTS. Edwin menyebut, abak perusahaan ini menjadi pilar utama dalam pemanfaatan tenaga surya di Indonesia.
"PLN Indonesia Power Services menjadi pemain utama dalam proyek pembangunan, pemasangan dan pemeliharaan PLTS baik di lingkup PLN Grup maupun di sektor swasta, seperti PLTS PT AIIA dan PT ADSMIN dengan kapasitas 900 kWp," tutur Edwin.
Selain itu, Edwin mengatakan pihaknya juga memperkuat portofolio energi baru terbarukan (EBT) melalui anak usahanya, PLN Indonesia geothermal. Selain fokus pada pengembangan pembangkit listrik berbasis panas bumi, PLN Indonesia Geothermal turut mengembangkan bisnis derivatif.
Ini khususnya PLTS dengan kapasitas total 21,5 Megawatt Peak (MWp) di berbagai wilayah Indonesia diantaranya PLTS di TMMIN (Toyota Motor Manufacturing Indonesia), YIMM (Yamaha Indonesia Motor Manufacturing), AICC (Asian Isuzu Casting Center).
"Selama 5 tahun terakhir, PLN Indonesia geothermal juga berhasil mengembangkan energi hijau sebesar 5,6 GWh yang setara dengan pengurangan emisi karbon sebanyak 4.760 ton CO2e," kata Edwin.