Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina (Persero) optimistis mampu menaikkan dividen seiring masuknya Perseroan ke bawah naungan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara.
VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menilai pembentukan Danantara bisa berdampak positif pada kapitalisasi, investasi, hingga dividen Pertamina.
"Sehingga mudah-mudahan ya bisa lebih meningkat lagi profitnya, bisa lebih tinggi lagi dividennya, bisa lebih bermanfaat lagi buat negara dan juga buat masyarakat," kata Fadjar di Kantor DPR, Jakarta, Selasa (25/2/2025).
Pertamina mencatatkan setoran dividen ke kas negara senilai Rp14,02 triliun pada 2023. Berdasarkan laporan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2023, dividen yang digelontorkan Pertamina tumbuh 378,98% atau naik hampir lima kali lipat dibandingkan dengan realisasi 2022.
Adapun, Danantara diluncurkan oleh Presiden Prabowo Subianto pada Senin (24/2/2025). Dia menyebut, Danantara akan fokus menyasar 20 proyek nasional.
Menurut Prabowo, saat ini Danantara memiliki dana modal kelolaan mencapai US$900 miliar atau sekitar Rp14.715 triliun (asumsi kurs Rp16.350 per dolar AS). Dia pun mengungkapkan bahwa initial funding atau pendanaan awal Danantara diproyeksi mencapai US$20 miliar atau sekitar Rp326,01 triliun.
Prabowo menilai pembentukan Danatara menjadi era baru badan usaha milik negara (BUMN). Menurutnya, perusahaan pelat merah bukan sekadar bisnis, tapi sebagai aset nasional yang akan menjadi agen pembangunan bangsa.
"BUMN yang kita pandang bukan hanya entitas bisnis, tapi sebagai aset nasional yang akan menjadi agen pembangunan dan pertumbuhan," ucap Prabowo.
Prabowo menyatakan bahwa ketujuh BUMN akan menjadi katalisator utama bagi pengembangan Danantara, yang diharapkan dapat mengoptimalkan pengelolaan aset negara dan meningkatkan akuntabilitas keuangan.
Baca Juga
Berikut tujuh BUMN yang dikelola Danantara:
1. PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
2. PT Pertamina (Persero)
3. PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (Telkom)
4. PT Mineral Industri Indonesia (MIND ID)
5. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI)
6. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI)
7. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI)