Bisnis.com, JAKARTA — Asian Development Bank atau ADB mengumumkan bahwa Bambang Brodjonegoro resmi menjadi Dekan Asian Development Bank Institute (ADBI) yang bertempat di Tokyo, Jepang.
Pengumuman itu disampaikan dalam situs resmi ADB. Bambang yang kini menjabat sebagai Penasihat Khusus Presiden Republik Indonesia untuk Urusan Ekonomi dan Pembangunan Nasional dinyatakan terpilih sebagai Dekan ADBI.
Bambang mengaku merasa terhormat dapat bergabung bersama ADBI, wadah pemikir atau think tank yang telah lama dia kenal dan terlibat selama bertahun-tahun. Bambang juga menyebut bahwa ADBI memiliki reputasi yang kuat dalam penelitian berkualitas tinggi dan pelatihan berkapasitas bagi para pembuat kebijakan di negara-negara anggota ADB.
"Saya berharap dapat bekerja sama dengan para mitra dan kolega untuk mengidentifikasi strategi pembangunan yang dapat membantu mengatasi tantangan bersama yang dihadapi kawasan Asia dan Pasifik, serta mendukung kemakmuran dan kesehatan masyarakatnya," tulis Bambang, dikutip dari keterangan resmi ADB pada Rabu (19/2/2025).
Bambang Brodjonegoro akan menggantikan Tetsushi Sonobe, yang menjadi Dekan ADBI sejak April 2020. Selama 5 tahun masa jabatannya, Sonobe mendorong ADBI menjadi salah satu wadah pemikir global terkemuka yang menjembatani penelitian dan pembuatan kebijakan.
Sonobe memimpin ADBI dalam melewati pandemi Covid-19, sambil memperkuat departemen penelitian dan memperluas serta memperdalam koneksi dan kemitraan di seluruh dunia.
Baca Juga
Pada 2023, Sonobe mengetuai T7, jaringan keterlibatan wadah pemikir di bawah presidensi G7 Jepang, yang mengeluarkan komunike rekomendasi kebijakan untuk para pemimpin G7.
ADBI didirikan pada 1997 di Tokyo untuk mengidentifikasi strategi pembangunan yang efektif dan membantu membangun kapasitas manajemen pembangunan yang baik di negara-negara berkembang di kawasan Asia dan Pasifik.
Adapun, Bambang telah menjadi bagian dari pemerintahan Indonesia sejak 2005. Dia pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan (2014—2016), Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (2016—2019), serta Menteri Riset dan Teknologi (2019—2021).
Dia meraih gelar doktor dan master di bidang perencanaan kota dari University of Illinois di Urbana-Champaign dan gelar sarjana ekonomi dari Universitas Indonesia, tempat beliau menjabat sebagai Dekan pada 2005.