Bisnis.com, JAKARTA - PT PLN (Persero) akan menambah jumlah stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) sebanyak 1.000 unit untuk mendukung kelancaran mudik Lebaran 2025. Hal ini seiring dengan proyeksi peningkatan jumlah penggunaan kendaraan listrik (EV) di jalur mudik.
Direktur Retail dan Niaga PT PLN (Persero) Edi Srimulyanti mengatakan, pihaknya mencatat persentase penggunaan EV pada saat mudik Lebaran tahun lalu sebanyak 4.314 unit atau 10,8% dari total kendaraan EV saat momen hari raya tersebut. Sementara itu, pada Natal dan Tahun Baru 2024/2025 jumlah persentase penggunaan EV meningkat menjadi 19%.
"Kami prediksi, nanti Lebaran itu data dari Gaikindo, kemungkinan jumlah mobil ada 78.000 Lebaran tahun 2025 ini, maka kami asumsikan yang mudik itu 40% [EV], tidak lagi 20%. Karena kalau kita lihat kan 2 kali lipat nah 40%, nah ini artinya memang pengguna EV sudah tidak ragu-ragu lagi," kata Edi dalam Coffee Morning Ditjen Gatrik, Selasa (18/2/2025).
Pada periode mudik Lebaran tahun ini, pihaknya juga memperkirakan jumlah pengguna kendaraan listrik diprediksi meningkat 8 kali lipat dibandingkan dengan Lebaran 2024 yakni sebanyak 31.200 kendaraan listrik.
Untuk itu, PLN meningkatkan ketersediaan SPKLU menjadi 3.385 unit di 2.306 lokasi. Adapun, pada jalur mudik Sumatra-Jawa, jumlah SPKLU meningkat 4 kali lipat menjadi 1.000 unit di 645 lokasi.
"Karena ini di jalur mudik, dia ramainya memang hanya mudik, setelah itu okupansinya berkurang, maka kami nanti juga sediakan SPKLU mobile, nanti ada titik-titiknya, SPKLU mobile ada 12 unit," tuturnya.
Adapun, secara nasional, rasio ketersediaan SPKLU terhadap EV yang beredar saat ini yaitu 1:21 dengan jumlah SPKLU yang sudah terpasang sebanyak 3.233 unit.
Pada tahun ini, PLN memiliki target rasio SPKLU terhadap EV menjadi 1:17, maka PLN berkomitmen untuk menambah SPKLU menjadi 6.278 SPKLU dengan potensi skema kemitraan lebih dari 1.593 unit.
Sementara itu, sebelumnya Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PLN Hartanto Wibowo mengatakan, pihaknya akan menggelontokan investasi Rp420,4 miliar untuk pembangunan 1.063 unit SPKLU atau rata-rata nilai investasinya Rp395 juta per titik.
"Jumlah kendaraan listrik terus bergerak dan tentu ini adalah investasi yang dibutuhkan untuk membangun SPKLU," ujar Hartanto dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi XII DPR RI, Senin (17/2/2025).