Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Saham Gemilang, Aset BlackRock Tembus US$11,6 Triliun per Akhir 2024

BlackRock membukukan kenaikan laba sebesar 21% pada kuartal IV/2024 dan mendorong aset ke rekor tertinggi sebesar lebih dari US$11 triliun.
Logo BlackRock di luar kantor pusat di kawasan Manhattan, New York City, New York, AS, 25 Mei 2021./REUTERS-Carlo Allegri
Logo BlackRock di luar kantor pusat di kawasan Manhattan, New York City, New York, AS, 25 Mei 2021./REUTERS-Carlo Allegri

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan manajemen aset raksasa, BlackRock membukukan kenaikan laba sebesar 21% pada kuartal IV/2024 setelah pasar saham yang bergairah meningkatkan pendapatan dari komisi. Kenaikan tersebut turut mendorong aset Blackrock ke rekor tertinggi sebesar lebih dari US$11 triliun. 

Mengutip Reuters pada Kamis (16/1/2025), jumlah aset yang dikelola oleh perusahaan yang berpusat di New York tersebut meningkat menjadi US$11,55 triliun dari US$10,01 triliun pada tahun sebelumnya dan US$11,48 triliun pada kuartal III/2024. 

Pertumbuhan tersebut sebagian didorong oleh reli pasar saham AS setelah kemenangan pemilihan presiden Donald Trump pada bulan November yang mendorong investor untuk bertaruh pada pajak perusahaan yang lebih rendah dan deregulasi.

Hasil kuartalan BlackRock melengkapi tahun yang gemilang bagi manajer aset tersebut, yang berupaya memperkuat posisinya di pasar swasta yang berkembang pesat. Perusahaan menghabiskan sekitar US$25 miliar tahun lalu untuk dana investasi infrastruktur Global Infrastructure Partners dan bisnis kredit swasta HPS Investment Partners.

"Bagi banyak perusahaan, periode M&A menyebabkan jeda dalam keterlibatan klien. Di BlackRock, klien justru merangkul dan menghargai strategi kami," kata CEO Blackrock Larry Fink dalam sebuah pernyataan.

Sementara itu, laba bersih perusahaan naik menjadi US$1,67 miliar, atau US$10,63 per saham pada kuartal IV/2024 dari US$1,38 miliar, atau US$9,15 per saham pada kuartal IV/2023 lalu.

BlackRock mencatat US$201 miliar dalam arus masuk bersih jangka panjang pada kuartal keempat. Total arus masuk bersih mencapai US$281,4 miliar, naik dari US$95,6 miliar setahun lalu.

Mayoritas arus masuk jangka panjang diperoleh dari instrumen exchange traded funds (ETF), sebesar US$142,6 miliar. Klien menggelontorkan $23,8 miliar ke dalam produk pendapatan tetap BlackRock.

Indeks acuan S&P 500 naik 2,1% pada kuartal keempat dan mengakhiri tahun dengan kenaikan 23,3%, menandai tahun kedua berturut-turut kenaikannya melebihi 20%.

"Arus masuk aset yang kuat pada kuartal ini berkontribusi pada tahun yang memecahkan rekor bagi BLK," kata Kyle Sanders, analis riset ekuitas senior di Edward Jones.

Dia menuturkan, hal tersebut akan meningkatkan keyakinan investor bahwa rotasi besar yang telah lama ditunggu-tunggu, di mana investor tidak lagi berdiam diri dan mulai mengambil risiko lagi dengan berinvestasi pada produk ekuitas dan pendapatan tetap.

Adapun, saham perusahaan naik hampir 4% menjadi US$1.000 pada perdagangan awal Rabu (15/1/2025) waktu setempat

Pada Juni lalu, BlackRock mencapai kesepakatan senilai US$3,2 miliar untuk mengakuisisi penyedia data Inggris Preqin karena berupaya menawarkan indeks untuk pasar swasta.

Awalnya, BlackRock mengantisipasi penyelesaian kesepakatan Preqin pada akhir tahun 2024, tetapi regulator persaingan Inggris bulan lalu meluncurkan penyelidikan atas transaksi tersebut dan telah menetapkan 12 Februari sebagai batas waktu untuk keputusan pada tahap pertama peninjauan tersebut.

Kepala Keuangan BlackRock Martin Small mengatakan pada hari Rabu bahwa ia sekarang memperkirakan kesepakatan tersebut akan ditutup pada kuartal pertama tahun 2025, sementara kesepakatan HPS akan ditutup dalam paruh pertama.

Pesta pembelian pasar swasta BlackRock mungkin belum berakhir. Blackrock berharap untuk memperluas pasar lebih jauh secara oportunistik dalam kredit swasta, real estat, infrastruktur, atau mungkin ekuitas swasta.

Namun, dalam wawancara CNBC pada Rabu, Fink mengatakan tidak mungkin perusahaan akan membeli seluruh perusahaan.

Secara terpisah, dan mengonfirmasi laporan sebelumnya, Fink juga mengatakan bahwa eksekutif senior BlackRock Mark Wiedman, yang sebelumnya disebut-sebut sebagai calon penerus Fink, akan mengundurkan diri. Fink menambahkan banyak pemimpin mengambil peran baru yang lebih luas.

Wiedman mengatakan dalam sebuah email bahwa ia akan tetap bersama perusahaan tersebut selama beberapa bulan ke depan dan kemudian menyusun langkah selanjutnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper