Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Airbus Produksi 765 Pesawat, Meleset dari Target 2024

Produsen pesawat asal Prancis, Airbus mencatatkan pengiriman pesawat sebanyak 765 armada sepanjang 2024 atau meleset dari target awal yaitu 770 pesawat
Pesawat Airbus SE A350 yang dioperasikan oleh Cathay Pacific Airways Ltd. di landasan pacu di Bandara Internasional Hong Kong, Selasa, 3 September 2024./Bloomberg-Yik Yeung-man
Pesawat Airbus SE A350 yang dioperasikan oleh Cathay Pacific Airways Ltd. di landasan pacu di Bandara Internasional Hong Kong, Selasa, 3 September 2024./Bloomberg-Yik Yeung-man

Bisnis.com, JAKARTA - Produsen pesawat asal Prancis, Airbus mencatatkan pengiriman pesawat sebanyak 765 armada sepanjang 2024 atau meleset dari target awal yaitu 770 pesawat. 

Mengutip Reuters, sepanjang Desember 2024, Airbus telah mengirimkan lebih dari 122 pesawat sehingga totalnya menjadi 765 armada. 

Adapun, Airbus sendiri membidik 770 pengiriman pesawat sepanjang 2024. Target ini bahkan telah diturunkan Juli lalu akibat masalah pasokan. Sayangnya, Airbus enggan memberikan komentar terkait melesetnya target tersebut. 

Menurut sumber, target tersebut tidak tercapai akibat negosiasi rumit antara maskapai penerbangan produsen pesawat hingga pemasok kursi. 

Di sisi lain, Airbus berhasil memproduksi 60 unit pesawat jenis narrow body atau pesawat berlorong tunggal per bulan setelah sebelumnya stagnan di posisi 50 unit. Airbus juga optimis produksi dapat mencapai 75 unit per bulan pada 2027 mendatang. 

“Data pengiriman masih harus diaudit dan dapat berubah pada menit terakhir, dengan beberapa kelonggaran yang diizinkan untuk menentukan apakah pengiriman dapat dicatat sebelum perubahan kepemilikan selesai,” seperti dikutip, Senin (6/1/2025). 

Adapun Airbus sebelumnya telah mempersiapkan kemungkinan sedikit meleset dari target pengiriman dengan memberi tahu para analis bahwa kekurangan 20 pesawat tidak akan dianggap signifikan, dan karenanya tidak cukup serius untuk memerlukan peringatan laba baru.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper