Bisnis.com, JAKARTA – Bank internasional disebut memiliki peranan strategis untuk mendatangkan investasi asing di tengah risiko ketidakpastian global seperti konflik geopolitik di Eropa dan kawasan Timur Tengah.
Head of Global Network Banking Citi Indonesia, Wit Oemar mengatakan bank internasional memiliki sejumlah karakteristik yang dapat memfasilitasi langsung investasi dari negara asing ke pasar domestik.
Dia menuturkan perusahaan asing yang berniat melakukan ekspansi di negara lain terkendala tantangan berupa informasi yang bersifat asimetris dan friksi dari perbedaan karakteristik pasar. Bank internasional memiliki solusi untuk dua permasalahan tersebut.
"Ketertarikan perusahaan multinasional untuk berinvestasi di Indonesia itu sudah ada, hanya perlu sedikit dorongan untuk merealisasikannya. Informasi yang diberikan oleh Citi menjadi salah satu langkah nyata bank menjemput bola sehingga dapat mendatangkan investasi asing ke Tanah Air," kata Wit Oemar dalam keterangannya, Senin (3/12/2024).
Dia menambahkan informasi yang jelas dan komprehensif saja tidak cukup untuk meyakinkan perusahaan multinasional berekspansi ke pasar asing, khususnya ke negara berkembang yang memiliki tingkat risiko lebih besar. Sebab, dalam pelaksanaan investasi ke pasar asing akan muncul risiko berupa struktur pembiayaan yang lebih besar akibat perbedaan kurs mata uang.
Transaksi aktivitas penanaman modal yang dilakukan dengan sejumlah mata uang berbeda, lanjutnya, berpotensi membuat biaya yang harus dikeluarkan perusahaan membengkak, akibat spread nilai tukar yang harus ditanggung oleh perusahaan.
Baca Juga
Menurutnya untuk menghadapi risiko membengkaknya beban investasi, diperlukan strategi keuangan lindung nilai atau hedging terhadap modal yang disiapkan perusahaan multinasional. Strategi hedging ini juga difasilitasi oleh bank internasional, melalui layanan advisory yang dapat memberikan solusi optimalisasi belanja modal perusahaan.
Selain itu, kata dia, terdapat juga layanan transaksi perbankan yang memfasilitasi kebutuhan keuangan perusahaan multinasional yang kompleks. Transaksi yang dilakukan perusahaan multinasional yang telah beroperasi di sejumlah negara akan menjadi sangat rumit jika dilakukan oleh bank domestik yang berbeda.
"Kehadiran bank internasional menjadi diperlukan untuk memfasilitasi transaksi satu perusahaan yang sifatnya cross border, sehingga dapat menciptakan efisiensi arus kas perusahaan," ujarnya.
Bank internasional, lanjutnya, juga menyediakan fasilitas pembiayaan bagi perusahaan asing yang ingin berekspansi ke Indonesia. Klien perusahaan multinasional yang berbasis di negara-negara Asia lebih memilih untuk melakukan pembiayaan langsung, ketimbang mengandalkan kas dari induk perusahaan dalam aksi ekspansi ke luar negeri.
Menariknya, perusahaan-perusahaan dari negara Asia tersebut yang kini menjadi investor asing utama di Indonesia. Data Kementerian Investasi menunjukan, realisasi penanaman modal asing paling besar periode Januari - September 2024 berasal dari Singapura (US$14,35 miliar), Hong Kong (US$6,06 miliar), dan China (US$5,78 miliar).