Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonom: Peluang The Fed Pangkas Suku Bunga pada Desember Turun ke 72,9%

Ekonom menilai penurunan suku bunga acuan The Fed pada Desember kini turun menjadi 72,9% dari sebelumnya di atas 80%
Bagian luar Gedung Dewan Federal Reserve Marriner S. Eccles di Washington, D.C., AS, 14 Juni 2022./REUTERS-Sarah Silbiger
Bagian luar Gedung Dewan Federal Reserve Marriner S. Eccles di Washington, D.C., AS, 14 Juni 2022./REUTERS-Sarah Silbiger

Bisnis.com, JAKARTA — Kepala Ekonom PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) Andry Asmoro mengungkap bahwa peluang bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve atau The Fed kembali memangkas suku bunga acuan pada Desember 2024 telah menurun.

The Fed sendiri baru saja memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4,50%-4,75% pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) November 2024. Usai keputusan tersebut, ternyata data mengungkapkan kemungkinan penurunan Fed Funds Rate (FFR) pada bulan depan semakin mengecil.

"Peluang penurunan FFR Desember kini menjadi 72,9%, turun dari sebelumnya di atas 80%," jelas Andry dalam keterangannya, Jumat (8/11/2024).

Di samping itu, dia menyoroti pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell yang masih membuka peluang pemotongan suku bunga acuan pada Desember 2024. Hanya saja, The Fed akan memantau data-data terbaru yang masuk.

Begitu juga dengan kemenangan calon presiden Donald Trump dalam ajang Pilpres AS 2024, Powell menyatakan hasil tersebut tak berdampak kepada keputusan jangka pendek The Fed. The Fed, ujar Powell, tidak akan berspekulasi maupun berasumsi terkait kebijakan yang akan dikeluarkan pemerintah baru.

"Sementara itu, investor telah memperkirakan penurunan suku bunga acuan sebesar seperempat poin pada Desember 2024," kata Andry.

Sebagai informasi, sebelumnya pada September lalu, The Fed juga sudah menurunkan suku bunga sebesar 50 bps. Artinya dalam dua bulan terakhir, sudah terjadi pemangkasan FFR sebesar 75 bps.

Powell sendiri menjelaskan pemangkasan suku bunga dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi ketenagakerjaan yang secara umum mengalami perbaikan dan inflasi yang bergerak menuju target bank sentral AS yaitu 2%.

"Indikator terkini menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi terus berkembang dengan pesat. Sejak awal tahun, kondisi tenaga kerja secara umum telah mereda. Inflasi telah mengalami kemajuan menuju sasaran Komite sebesar 2%, tetapi masih agak tinggi," ujarnya dalam pernyataan usai pertemuan seperti dikutip dari FOMC, Jumat (8/11/2024).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper