Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Keuangan dikabarkan akan menerbitkan ORI dan Sukri pada sisa akhir tahun ini untuk membiayai kebutuhan negara.
Hal tersebut disampaikan oleh Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia dalam acara Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (Like It) di Gandaria City, Rabu (6/11/2024).
Dalam kesempatan ini, Destry mengajak para anak muda untuk ambil bagian dalam memenuhi kebutuhan pembiayaan negara dengan membeli instrumen investasi yang disediakan oleh pemerintah.
“Pak Wamenkeu [Suahasil Nazara] sebentar lagi akan issue lagi ORI dan Sukri, jangan ketinggalan, kupon menarik,” ujarnya.
Pada kuartal IV/2024, pemerintah memang direncanakan melakukan pembiayaan lebih awal untuk APBN 2025 alias prefunding.
Namun, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (Dirjen PPR) Kemenkeu Suminto menegaskan bahwa pemerintah memang masih akan menerbitkan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel terakhir untuk tahun ini, bukan untuk membiayai APBN 2025.
Baca Juga
Suminto menyampaikan bahwa penerbitan SBN Ritel untuk yang terakhir kalinya pada tahun ini berupa Sukuk Tabungan.
“Penerbitan Sukuk Tabungan ini sesuai Strategi Penerbitan SBN TA 2024 untuk pembiayaan APBN TA 2024,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (6/11/2024).
Sementara terkait rencana prefunding APBN 2025, di mana kebutuhan pembiayaan direncanakan senilai Rp775,87 triliun, Suminto belum membeberkannya.
Sebelumnya, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu) telah resmi menutup penawaran Surat Berharga Negara (SBN) Ritel jenis Obligasi Negara Ritel (ORI) seri 026 (ORI026) pada Kamis (24/10/2024) pukul 10.00 WIB.
Sepanjang masa penawaran ORI026 pada 30 September 2024 hingga 24 Oktober 2024, penjualan ORI026 tembus Rp19,35 triliun dari target kuota nasional Rp25 triliun.
ORI026 sendiri tersedia dalam dua seri, yaitu ORI026T3 tenor tiga tahun dengan kupon 6,3% dan ORI026T6 tenor enam tahun dengan kupon 6,4%.
Adapun pada tahun ini, pemerintah merencanakan penarikan utang senilai Rp609,7 triliun untuk menyokong rencana belanja APBN 2024 yang senilai Rp3.325,1 triliun.