Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dulu Dijuluki Menteri Pencetak Utang, Kini Prabowo Pinang Sri Mulyani ke Kabinet

Presiden terpilih Prabowo Subianto dikabarkan meminta Sri Mulyani Indrawati kembali menjadi menteri keuangan (Menkeu).
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyapa kepada wartawan setibanya di kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyapa kepada wartawan setibanya di kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden terpilih Prabowo Subianto dikabarkan meminta Sri Mulyani Indrawati kembali menjadi menteri keuangan (Menkeu). Pada Senin (14/10/2024) malam, Sri Mulyani dipanggil ke kediaman Prabowo di kawasan Jakarta Selatan.

Usai bertemu, Sri Mulyani mengaku diminta Prabowo kembali melanjutkan tugasnya sebagai bendahara negara.

"Beliau meminta saya menjadi menteri keuangan kembali," ujarnya.

Padahal, dahulu Prabowo sempat menyindir soal Menkeu yang saat itu dijabat Sri Mulyani sebagai menteri pencetak utang. Pernyataan Prabowo itu sendiri dilontarkan saat panas-panasnya ajang Pilpres 2019.

Ketika memberikan pidato dalam sebuah acara di Taman Mini Indonesia Indah, ketua umum Partai Gerindra itu membahas soal Menkeu yang dianggap tidak becus mengurus perbendaharaan negara.

"Kalau menurut saya, jangan disebut lagi lah ada menteri keuangan, mungkin menteri pencetak utang," katanya, Sabtu (26/1/2019).

Prabowo tidak sampai menyebut nama Sri Mulyani. Kendati demikian, dia terus menyinggung soal penumpukan utang pemerintah era Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang Menkeu-nya dijabat oleh Sri Mulyani.

Tak lama setelahnya, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) langsung merespons sindiran dari Prabowo tersebut. Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kemenkeu Nufransa Wira Sakti mengungkapkan pernyataan Prabowo sangat menciderai perasaan seluruh pegawai di lingkup Kemenkeu.

"Apa yang disampaikan oleh Calon Presiden Prabowo, 'Jangan lagi ada penyebutan Menteri Keuangan, melainkan diganti jadi Menteri Pencetak Utang,' sangat mencederai perasaan kami yang bekerja di Kementerian Keuangan," tulisnya dalam sebuah unggahan, Minggu (27/1).

Dirinya mengungkapkan Kemenkeu merupakan institusi negara yang penamaan, tugas dan fungsinya diatur oleh Undang-undang. Dengan demikian, siapapun tidak sepantasnya melakukan penghinaan nama sebuah institusi negara.

Bahkan, Sri Mulyani sendiri sempat menulis prosa di unggahan Instagramnya (1/2/2019) yang seakan untuk menjawab tudingan sebagai menteri pencetak utang. Berikut prosanya:

Kala kamu menuduh aku Menteri Pencetak Utang,

Kami menyelesaikan

Ribuan kilometer jalan raya, toll, jembatan Untuk rakyat, untuk kesejahteraan

Kami menyelesaikan

Puluhan embung dan air bersih,

bagi jutaan saudara kita yang kekeringan

Puluhan ribu rumah, untuk mereka yang memerlukan tempat berteduh

Kala kamu menuduh aku Menteri Pencetak Utang,

Kami bekerja menyediakan subsidi

Jutaan sambungan listrik untuk rakyat untuk menerangi kehidupan, hingga pelosok

Kami terus bekerja

Meringankan beban hidup 10 juta keluarga miskin

Menyediakan bantuan pangan 15 juta keluarga miskin

Menyekolahkan 20 Juta anak miskin untuk tetap dapat belajar menjadi pintar

Kala kamu menuduh aku Menteri Pencetak Utang,

Kami bekerja siang malam

Menyediakan jaminan, agar 96.8 Juta rakyat terlindungi dan tetap sehat.

Merawat Ratusan ribu sekolah dan madrasah,

agar mampu memberi bekal ilmu dan taqwa,

bagi puluhan juta anak-anak kita untuk membangun masa depannya

Kami tak pernah berhenti, agar

472 000 mahasiswa menerima beasiswa untuk menjadi pemimpin masa depan

20.000 generasi muda dan dosen berkesempatan belajar di universitas terkemuka dunia untuk jadi pemimpin harapan bangsa.

Puluhan juta petani mendapat subsidi pupuk, benih dan alat pertanian,

170.400 hektar sawah beririgasi untuk petani

Jutaan usaha kecil mikro memiliki akses modal yang murah

Jutaan penumpang kereta dan kapal yang menikmati subsidi tiket

Jutaan keluarga menikmati bahan bakar murah

Jutaan pegawai negeri, guru, prajurit, polisi, dokter, bidan, dosen hingga peneliti mendapat gaji dan tunjangan untuk mengabdi negeri

Terus, Kami terus bekerja, agar

74.953 desa mampu membangun, membasmi kemiskinan. 8.212 kelurahan terbantu untuk melayani rakyat kebih baik

Triliunan rupiah tersedia

membantu saudara kita yang terkena bencana membangun kembali kehidupannya

Dan masih banyak lagi yang aku mau ceritakan padamu

Agar engkau TIDAK LUPA

Karena itu adalah cerita tentang kita MEMBANGUN INDONESIA

Aku tak ingin engkau lupa itu.

sama seperti aku tak ingin engkau lupa akan sejarah negeri kita.

Aku perempuan yang memenuhi panggilan ibu pertiwi.

Aku perempuan, Aku tidak surut demi kecintaanku kepada negeri.

Untuk memberikan yang terbaik bagi Indonesia.

Aku dan tujuh puluh enam ribu jajaran Kemenkeu, adalah Kami.

KAMI TIDAK PERNAH LELANG MENCINTAI DAN MEMBANGUN INDONESIA.

Bagaimana engkau?


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper