Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyebut ada dua hal yang harus dilakukan agar Indonesia bisa mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 7%—8%, sebagaimana yang ditargetkan presiden-wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Zulhas menuturkan target perekonomian Indonesia bisa tumbuh hingga 8% salah satunya dengan memperkuat pasar dalam negeri. Menurutnya, pemerintah harus memiliki kebijakan untuk melindungi industri dalam negeri.
"Barang-barang dari luar [impor] masuk ke dalam itu sangat tidak terkendali. Bisa saja, UMKM, industri kita berguguran," ujar Zulhas dalam acara CNBC Indonesia: Trade Corner Special Dialogue bertajuk ‘Strategi & Optimisme Kebijakan Perdagangan Luar Negeri hingga tantangan di WTO’ di Auditorium Gedung Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (29/8/2024).
Zulhas menuturkan bahwa pemerintah harus memperkuat pengaturan dan pengawasan terhadap barang impor yang masuk ke Indonesia dengan cara mengendalikannya. Langkah ini dilakukan agar produk lokal mampu bersaing dengan produk luar negeri.
"Dalam negeri kita perkuat, barang-barang harus dikendalikan agar adil kalau barang luar membanjiri kita, tanpa ada SNI, tanpa nilai jual, tanpa ada izin dari BPOM dan sertifikat, tentu kita akan kalah bersaing," jelasnya.
Selanjutnya, Zulhas menambahkan Indonesia juga harus menguasai pasar ekspor dunia agar target ekonomi yang dicanangkan Prabowo-Gibran tercapai, salah satunya dengan memperkuat perjanjian bilateral.
Baca Juga
"Oleh karena itu, ini [perjanjian] harus ditata dan dikendalikan, negara lain juga begitu, baru ekonomi kita tumbuh," ujarnya.
Dengan begitu, Zulhas menilai jika perdagangan dalam negeri menguat, maka akan menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang diimpikan.
"Kalau kita kuat dalam negeri, produktivitas kita naik dan perjanjian kita rapikan sehingga, kita bisa menyerbu atau memperluas pasar luar negeri kita, baru [ekonomi] kita bisa tumbuh 7%—8%,” tandasnya.