Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertamina Geothermal (PGEO) Punya Total Sumber Daya Panas Bumi 3 GW

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) atau PGE mencatat total potensi sumber daya panas bumi milik perseroan mencapai hingga 3 gigawatt (GW).
Suasana PLTP Lahendong Unit 5 dan 6 di Tompaso, Kabupaten Minahasa, Jumat (13/3/2020). PGE menargetkan pengeboran sumur semi eksplorasi untuk pembangunan PLTP Unit 7 dan Unit 8 akan dimulai pada Semester II/2020. Bisnis/Lukas Hendra.
Suasana PLTP Lahendong Unit 5 dan 6 di Tompaso, Kabupaten Minahasa, Jumat (13/3/2020). PGE menargetkan pengeboran sumur semi eksplorasi untuk pembangunan PLTP Unit 7 dan Unit 8 akan dimulai pada Semester II/2020. Bisnis/Lukas Hendra.

Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) atau PGE mencatat total potensi sumber daya panas bumi milik perseroan mencapai hingga 3 gigawatt (GW). 

Adapun, total potensi sumber daya panas bumi itu hasil kajian potensi dari 10 wilayah kerja panas bumi (WKP) yang dikelola sendiri oleh PGE sampai saat ini. 

“Di mana angka tersebut dapat diperbarui dengan kajian lebih lanjut,” kata Direktur Utama PGE Julfi Hadi saat dihubungi, Selasa (16/7/2024). 

Julfi mengatakan, perseroan terus intensif melakukan eksplorasi dan pengembangan di seluruh WKP yang dimiliki. Saat ini, PGEO memiliki total kapasitas sebesar 1.887 megawatt (MW) dari 13 wilayah kerja panas bumi dengan perincian 672 MW dari operasional sendiri dan 1.205 MW dari kontrak dengan klien.

“Lapangan Panas Bumi Lahendong Unit 7 dan 8 telah menyelesaikan tahapan pengeboran 2 sumur eksplorasi dan saat ini sedang dalam tahapan uji produksi,” kata Julfi.

Adapun, PGE sebelumnya telah mengunci pendanaan sekitar US$265 juta atau setara dengan Rp4,11 triliun (asumsi kurs Rp15.520 per dolar AS) untuk mengakselerasi peningkatan kapasitas pembangkit listrik panas bumi (PLTP) hingga 1 GW selama 2 tahun mendatang.  

Program 1 GW itu berkaitan dengan identifikasi PGE soal potensi tambahan kapasitas 340 MW daya setrum potensial yang bisa dikembangkan untuk diutilisasi ke dalam kapasitas terpasang saat ini 672 MW. 

Beberapa potensi tambahan daya itu berasal dari lapangan panas bumi milik PGEO, di antaranya Lumut Balai (40 MW), Lumut Balai Unit 2 (55 MW) Hululais Unit 1 dan 2 (110 MW), Hululais Binary Unit (60 MW), Ulubelu (40 MW), Lahendong (35 MW). 

Sebagian besar pendanaan untuk utilisasi panas bumi Lumut Balai Unit 2 berasal dari pinjaman Japan International Cooperation Agency (JICA). Badan bantuan pembangunan luar negeri Jepang itu memberikan pinjaman sebesar 26.966 yen atau US$188.618 (sekitar Rp2,83 triliun) untuk proyek tersebut.  

Sementara investasi untuk Hulu Lais dan cogeneration sebesar 175 MW menggunakan IPO proceed dan kas internal dari perusahaan. Total investasi untuk program peningkatan kapasitas 340 MW itu mencapai sekitaran US$800 juta setara dengan Rp12,41 triliun.  


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper