Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenkeu dan Bappenas Jajaki Orange Bonds Demi Kejar Target SDGs

Kemenkeu dan Bappenas menjajaki obligasi Orange atau Orange Bonds di Indonesia. Apa keunggulannya?
Koordinator Tim Ahli Sekretariat Nasional SDGs Kementerian PPN/Bappenas Yanuar Nugroho dan Chief Operating Officer IIX Angela Ng dalam konferensi pers tentang Orange Bonds di Jakarta, Rabu (10/7/2024). JIBI/Annasa Rizki Kamalina
Koordinator Tim Ahli Sekretariat Nasional SDGs Kementerian PPN/Bappenas Yanuar Nugroho dan Chief Operating Officer IIX Angela Ng dalam konferensi pers tentang Orange Bonds di Jakarta, Rabu (10/7/2024). JIBI/Annasa Rizki Kamalina

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Kementerian Keuangan menjajaki obligasi Orange atau Orange Bonds di Indonesia. 

Pemerintah bersama Impact Investment Exchange (IIX) dan Ford Foundation berkolaborasi memperkenalkan obligasi baru untuk mendukung pencapaian target Sustainable Development Goals (SDGs). 

Koordinator Tim Ahli Sekretariat Nasional SDGs Kementerian PPN/Bappenas Yanuar Nugroho menyampaikan keberadaan obligasi tersebut ditujukan akan fokus kepada pembiayaan proyek yang mengedepankan keberlanjutan dan kesetaraan gender. 

Pada dasarnya, kata dia, Indonesia membutuhkan Rp24.000 triliun untuk menutup adanya celah dalam sektor keuangan dalam negeri untuk mengejar target dari SDGs.  

 “Kami di Bappenas mendukung [Orange Bonds], diharapkan dapat memainkan peran penting dalam mengatasi kesenjangan dengan menyediakan modal untuk proyek-proyek yang fokusnya pada sustainabledan gender equality,” ujarnya dalam konferensi pers,Rabu (10/7/2024).  

Yanuar menjelaskan Orange Bonds, yang mengambil inspirasi dari tujuan kelima SGDs (kesetaraan gender) dengan logo berwarna oranye ini, bukan hanya akan menawarkan solusi pembiayaan yang inovatif.  

Lebih dari itu, juga untuk mempromosikan inklusi sosial ekonomi dengan memberikan akses keuangan yang lebih besar kepada perempuan dan kelompok yang terpinggir atau marjinal. 

Pihaknya sangat menyarankan bahwa Orange Bonds kedepannya dapat diterapkan ke non-sovereign bonds agar swasta dapat lebih berperan dalam pembiayaan.  

“Harapannya dengan melibatkan swasta kita bisa memperluas jangkuan dan dampak dari Orange Bonds dan memastikan sumber daya lebih besar tersedia untuk proyek-proyek yang mempromosikan keberlanjutan dan kesetaraan gender,” tuturnya.  

Pada kesempatan yang sama, Chief Operating Officer IIX Angela Ng menyampaikan bahwa badan-badan pemerintah perlu memainkan peran besar bersama dengan bank-bank swasta sebagai agen penempatan dan juga menerbitkan obligasi mereka sendiri.

Kehadiran Orange Bonds ini pun bukan sebagai pengganti dari Green Bonds, namun berjalan beriringan untuk mencapai tujuan SDGs. 

Angela menuturkan, setidaknya melalui Orange Bonds mampu memobilisasi dana sekitar US$10 miliar atau sekitar Rp160 triliun (kurs Rp16.000 per dolar AS). 

“Ide utamanya memungkinkan kami memobilisasi dana sebesar U$10 miliar untuk memberikan dampak dan memberdayakan 100 juta perempuan dan minoritas gender pada tahun 2030,” tuturnya. 

Meski demikian, baik Yanuar maupun Angela masih belum dapat membeberkan rencana peluncuran Orange Bonds di Indonesia. Saat ini, pihak-pihak tersebut masih dalam masa penjajakan. 

“Kami memang aspirasinya 2025, kita harap bisa punya partner dengan private sector jadi kita bisa mobilisasi untuk inklusi. Tapi ini harus kolektif, kami tidak memaksakan, tergantung kesiapan,” ujarnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper