Bisnis.com, JAKARTA - Maskapai Garuda Indonesia (GIAA) bakal menggandeng Singapore Airlines (SIA) untuk kerja sama joint venture di tiga rute penerbangan. Apakah kerja sama tersebut akan menguntungkan atau sebaliknya?
Pengamat penerbangan, Gerry Soejatman membeberkan pandangannya ihwal kerja sama antara Garuda dengan Singapore Airlines. Menurutnya, kerja sama tersebut menjadi langkah strategis bagi Garuda, mengingat Singapore Airlines merupakan maskapai dominan dalam rute Jakarta - Singapura, Surabaya - Singapura, Bali - Singapura.
Gerry menilai, kerja sama tersebut bakal memberikan keuntungan karena kedua maskapai bakal mensinergikan jadwal dan alokasi pesawat serta penerbangan yang ditawarkan bersama oleh masing-masing maskpai.
"Dengan ini, spare capacity bisa didapatkan dan bisa dialokasikan ke rute lainnya," ujar Gerry dalam unggahannya di media sosial X, dikutip Sabtu (6/7/2024).
Adanya kerja sama dengan SIA, kata dia, Garuda bisa memasarkan rute lainnya via tiga rute tersebut dengan SIA. Selain itu, Garuda juga bisa memasarkan rute-rute SIA yang tidak dilayani oleh Garuda melalui tiga rute tersebut.
Namun, menurut Gerry kerja sama model tersebut bukan pertama kali dilakukan Garuda dengan maskapai asing. Sebelumnya, Garuda Indonesia juga pernah melakukan kerja sama serupa dengan Malaysia Airlines pada 24 tahun lalu dan dianggap cukup efektif dalam meningkatkan jumlah penumpang di kedua maskapai.
Baca Juga
"Tentu hal seperti ini bisa dilakukan kembali, dan juga rute-rute lain antara Indonesia dengan Thailand," ucapnya.
Gerry menambahkan, hal penting lainnya yang harus diperhatikan dalam rencana kerja sama tersebut yaitu restu dari Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) untuk menjamin kompetisi yang sehat pada 3 rute yang dikerjasamakan.
Berdasarkan catatan Bisnis.com, Rabu (3/7/2024), PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) akan segera meningkatkan kerja sama joint venture dengan Singapore Airlines di sektor komersial. Salah satu kerja sama antara kedua maskapai penerbangan tersebut nantinya adalah pembagian pendapatan atau revenue sharing.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra menjelaskan, revenue sharing tersebut nantinya akan dilakukan pada rute-rute yang dioperasikan oleh kedua maskapai, di antaranya Jakarta-Singapura, Surabaya-Singapura dan Bali-Singapura.
"Intinya dengan joint venture, rute-rute yang diterbangi Garuda dan Singapore Airlines pelayanannya akan sama, harganya juga. Kerja sama ini harusnya akan menguntungkan kedua belah pihak, baik dari sisi finansial, operasional, atau lainnya," kata Irfan di Kompleks Parlemen, Jakarta pada Rabu (3/7/2024).
Adapun, Irfan belum dapat memperinci porsi revenue sharing pada setiap rute yang akan dikerjasamakan dengan Singapore Airlines. Dia menuturkan, saat ini pihaknya tengah membahas skema pembagian pendapatan tersebut.