Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno turut menanggapi soal kasus peretasan Pusat Data Nasional (PDN).
Sandiaga mengklaim jumlah kunjungan wisatawan ke Indonesia hingga saat ini tidak terpengaruh peretasan PDN oleh para hacker.
Menurutnya, baik dari wisatawan mancanegara hingga dalam negeri masih dalam tren yang baik meskipun tengah dihadapkan imbas data imigrasi yang sempat terkendala.
Hal ini disampaikannya usai mengikuti rapat terbatas (ratas) mengenai pembahasan skema kantor keluarga atau family office bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Senin (1/7/2024).
"Per hari ini kunjungan wisatawan dari tiga pintu utama masih bertumbuh dengan baik saya masih cek Bali masih di angka 20.000 itu merupakan angka bertumbuh di atas 30% dibandingkan tahun lalu," kata Sandiaga kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa sistem pelayanan publik di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) juga masih berjalan.
Baca Juga
Bahkan, dia menyebut Kemenparekraf telah melakukan desktop audit secara berkala untuk menindaklanjuti peretasan PDN yang berpotensi berdampak dalam jangka panjang.
"Namun, tentu kalau ini tidak ditindaklanjuti dan diselesaikan kementerian akan panjang, berita negatif jangka menengah, saya harus memastikan ini tidak mengganggu kunjungan wisman ke Indonesia," katanya.
Selain itu, Sandiaga menekankan, saat ini yang masih menjadi perhatian dari kementeriannya adalah mahalnya harga tiket pesawat.
Khususnya, kata Sandiaga terhadap tiga pintu utama di Indonesia yakni Jakarta, Bali, dan Kepulauan Riau.
"Kalau ke Wisman tidak ada kekhawatiran, tetapi ke wisatawan nusantara karena mereka dengan harga tiket mahal akan menjadi kontraksi terhadap destinasi utama. Jadi kita mau dorong wisnus ke destinasi utama," pungkas Sandiaga.
Diberitakan Bisnis sebelumnya, gangguan PDN yang merambat ke layanan Imigrasi telah berdampak terhadap proses pengajuan visa elektronik atau e-visa wisatawan mancanegara yang mau berkunjung ke Bali.
Ketua Asosiasi Travel Indonesia (ASITA) Bali, I Putu Winastra menjelaskan gangguan panjang server Imigrasi memberi dampak buruk terhadap layanan travel agent kepada wisatawan. Menurutnya ada tiga tamu atau wisman yang akan datang pada 27 Juni sudah mengajukan e-visa, akan tetapi prosesnya gagal karena gangguan PDN.
"Ada tiga tamu kami yang gagal mendapatkan e-visa padahal mau datang pada 27 Juni. Kami sudah urus e-visanya, sudah bayar akan tetapi statusnya malah expired atau kedaluwarsa setelah gangguan server terjadi. Ini membingungkan, statusnya kedaluwarsa, akan tetapi pembayarannya sudah diterima Imigrasi," jelas Winastra saat dikonfirmasi Bisnis, Senin (24/6/2024).
Winastra menuturkan belum mendapatkan solusi terkait masalah tersebut karena pihak Imigrasi hingga saat ini masih sulit dihubungi. Beberapa kali Winastra menelpon Kepala Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai, akan tetapi belum direspons.