Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia mengalami peningkatan mencapai 1,14 juta wisman pada Mei 2024 atau naik 7,36% dibandingkan bulan sebelumnya.
Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M. Habibullah, menyampaikan, meningkatnya jumlah wisman ke Indonesia pada bulan tersebut secara umum karena adanya momen liburan internasional seperti Hari Raya Waisak pada Mei 2024.
“Nilai tukar hanya salah satu faktor yang dapat memengaruhi peningkatan kunjungan wisman,” kata Habibullah dalam Rilis BPS, Senin (1/6/2024).
Diakuinya, pelemahan nilai tukar rupiah dapat menarik kunjungan wisman dari negara dengan nilai tukar yang lebih kuat. Hal tersebut merujuk sebuah penelitian yang terbit pada 2022.
Pada Mei 2024, BPS melaporkan bahwa total jumlah kunjungan wisman mencapai 1,14 juta kunjungan atau naik 7,35% dibanding bulan lalu dan meningkat 20,11% dibanding tahun sebelumnya.
Secara terperinci, sebanyak 987.700 wisman masuk melalui pintu masuk utama, sedangkan sebanyak 157.800 wisman masuk melalui pintu masuk perbatasan.
Baca Juga
“Tingkat kunjungan semakin mendekati level sebelum pandemi, bahkan pada kunjungan melalui pintu masuk utama sudah lebih tinggi dibandingkan kondisi sebelum pandemi yaitu pada Mei 2019,” kata Plt. Sekretaris Utama BPS Imam Machdi.
Secara kumulatif, total kunjungan wisman tercatat mencapai 5,24 juta. Jumlah tersebut meningkat sebesar 23,78% dibanding periode yang sama tahun lalu. Imam menyebut, total jumlah kunjungan wisman pada 5 bulan pertama di 2024 merupakan yang tertinggi selama 4 tahun terakhir atau sejak 2020.
Menurut kebangsaannya, kunjungan wisman terbanyak berasal dari Malaysia sebanyak 200.100 kunjungan, diikuti Australia 137.200 kunjungan, dan Singapura 111.000 kunjungan. Kunjungan wisman asal Malaysia secara bulanan meningkat 17,24%, sedangkan secara tahunan naik 18,26%.
BPS juga mencatat, sebagian besar wisman masuk ke Indonesia melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, di dominasi oleh wisman asal Australia. Dalam hal rata-rata lama tinggal, pada Mei 2024, BPS melaporkan bahwa wisman termasuk lintas batas menghabiskan sekitar 7,51 malam di Indonesia.