Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi mengatakan telah melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Austria, Alexander Schallenberg, di Wina, pada Selasa (25/6/2024).
Retno menjelaskan beberapa isu yang dibahas dalam pertemuan bilateral tersebut, pertama, di bidang perdagangan dan investasi.
Dia mengatakan bahwa Austria adalah salah satu mitra dagang utama Indonesia di Eropa Tengah, dengan nilai perdagangan kedua negara terus meningkat dari tahun ke tahun.
"Tahun lalu, misalnya, nilai perdagangan kita mencapai hampir US$500 juta (Rp8,2 triliun) atau naik 9.8% dari tahun sebelumnya, dan kita sepakat agar perundingan Indonesia-EU CEPA dapat segera diselesaikan karena akan dapat memperkuat hubungan perdagangan investasi kedua negara," katanya, dalam keterangan resmi, pada Rabu (26/6/2024).
Lalu untuk investasi, dia menyampaikan bahwa angka juga menunjukkan peningkatan. Investasi Austria meningkat nilainya hingga 51% pada tahun lalu, dibanding tahun 2022, dengan nilai proyek lebih dari US$100 juta (Rp1,6 triliun), termasuk untuk proyek pembangunan pabrik hydropower dan teknologi transportasi.
"Saya terus mendorong investasi yang lebih besar dari Austria ke Indonesia, utamanya di sektor energi terbarukan, energi hijau, ekonomi digital, ekonomi kreatif dan infrastruktur pariwisata," ujarnya.
Baca Juga
Selain itu, Menlu RI juga mengundang partisipasi Austria di kegiatan Indonesia-Europe Business Forum ke-2 di Jakarta yang akan diselenggarakan pada Oktober mendatang.
Kedua, Retno menjelaskan bahwa hal yang dibahas dengan Menlu Austria adalah juga terkait kerja sama pendidikan dan pengembangan kapasitas.
Dia menjelaskan terdapat sebuah kerja sama baru yang sangat bermanfaat bagi Indonesia, yaitu kerja sama rekrutmen pekerja profesional dan terampil untuk bekerja di Austria.
Adapun Indonesia dan Austria telah menandatangani MoU Rekrutmen Pekerja Profesional dan Terampil pada Mei lalu.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa Austria saat ini menghadapi tantangan shortage workforce atau kekurangan tenaga kerja yang diestimasi memerlukan sekitar 15.000 tenaga kerja dari negara Non-UE hingga 2027.
"Untuk itu, saya dorong agar implementasi kerja sama ini dapat segera terealisasi, untuk membuka akses pasar tenaga kerja Austria bagi pekerja terampil dari Indonesia," ucapnya.
Selain itu, Indonesia juga mengapresiasi dukungan Austria senilai EUR40 juta atau Rp703,7 miliar, bagi pembangunan Pusat Pelatihan Vokasi di Medan, Serang dan Makassar.
"Kami berdua menyambut baik peningkatan intensitas kerja sama pendidikan tinggi antar kedua negara, baik yang dibiayai oleh LPDP, Indonesia-Austria Scholarship Programme (IASP), maupun the Asean-European Academic University Network program," ujar Retno.
Kemudian, untuk kerja sama pendidikan, Menlu RI mengatakan telah sepakat untuk memperbaharui dan memperluas kerja sama pendidikan, antara lain dengan memasukkan elemen-elemen kerja sama baru, seperti pelatihan untuk pengajar, kelas bahasa, program siswa magang, dan dual degree program.
Ketiga, Retno mengatakan juga telah berbicara mengenai kerja sama pariwisata. Dia dan Menlu Austria telah sepakat untuk menjajaki kerja sama di bidang pariwisata, khususnya untuk membangun pariwisata yang berkelanjutan.
Menurutnya, Austria mengindikasikan ketertarikannya untuk mendatangkan pekerja terampil di sektor pariwisata dan hospitality.
Keempat, dia menjelaskan adanya kerja sama people-to-people contact. Retno dan Menlu Austria menyambut baik pelaksanaan Indonesia-Austria Interfaith and Intercultural Dialogue (IAID) ke-8 di Bandung pada bulan depan.
Lebih lanjut, Menlu RI juga menyampaikan bahwa Indonesia-Austria Interfaith and Intercultural Dialogue (IAID) ke-8 akan membahas isu perubahan iklim, perempuan dan tentunya diskusi untuk mengurangi kesenjangan antar umat beragama.