Besaran honorarium komisaris utama adalah sebesar 45% dari gaji direktur utama, wakil komisaris utama 42,5% dari gaji direktur utama, dan anggota komisaris lain 90% dari honorarium komisaris utama.
Tunjangan yang diperoleh anggota dewan komisaris adalah tunjangan hari raya, tunjangan transportasi, dan asuransi purna jabatan. Anggota dewan komisaris juga memperoleh fasilitas kesehatan dan bantuan hukum.
Sementara itu, pemberian tantiem/insentif kinerja kepada anggota dewan komisaris berdasarkan penetapan RUPS dalam pengesahan laporan tahunan, dengan
persyaratan yang sudah ditetapkan. Perhitungan tantiem/insentif kinerja menggunakan pedoman yang ditetapkan oleh menteri BUMN.
Penetapan penghasilan yang berupa tantiem/insentif kinerja/insentif khusus yang bersifat variabel (merit rating) dilakukan dengan mempertimbangkan faktor kinerja dan kemampuan keuangan perusahaan, serta faktor-faktor lain yang relevan. Faktor-faktor lain yang relevan termasuk di antaranya adalah tingkat penghasilan yang berlaku umum dalam industri yang sejenis.
Adapun, besaran tantiem/insentif kinerja/insentif khusus komisaris utama adalah 45% dari insentif direktur utama, wakil komisaris uama 42,5% dari insentif direktur utama, dan anggota komisaris lain 90% dari insentif komisaris utama.
Sayangnya tidak diungkapkan berapa total besaran honorarium maupun tantiem yang diberikan kepada anggota dewan komisaris dalam Laporan Tahunan Pertamina 2022.
Baca Juga
Namun, menurut mantan Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, gaji yang diterimanya selama menjadi komisaris utama mencapai sekitar Rp170 juta per bulan.
"Rp170 juta lah kira-kira. Katanya tantiem itu dulu dirut bisa dapet Rp25 miliar setahun," ungkap Ahok dalam acara ngobrol bareng Najwa Shihab #BertemuIndonesia pada 16 Agustus 2020.