Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Induk TikTok ByteDance Mau Investasi Rp46,68 Triliun di Malaysia, Bangun Pusat AI

Rencana investasi ByteDance di Malaysia ini mengikuti sejumlah Google dan Microsoft yang juga berencana berinvestasi di Negeri Jiran ini.
Logo ByteDance
Logo ByteDance

Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan induk aplikasi media sosial TikTok, ByteDance, berencana menginvestasikan sekitar 10 miliar ringgit atau sekitar Rp34,68 triliun di Malaysia untuk membangun pusat kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

Rencana investasi raksasa teknologi asal China tersebut pertama kali diungkapkan oleh Menteri Investasi, Perdagangan, dan Industri Malaysia Tengku Zafrul Aziz melalui platform media sosial X (Twitter) pada Jumat (7/6/2024).

Tengku Zafrul mengatakan, sebagai bagian dari kesepakatan ini, ByteDance juga akan memperluas fasilitas pusat datanya di negara bagian Johor, Malaysia, dengan investasi tambahan sebesar 1,5 miliar ringgit.

Rencana investasi ByteDance ini mengikuti langkah dari sejumlah perusahaan teknologi global untuk berekspansi ke Asia Tenggara. Sebelumnya, Google hingga Microsoft juga berencana berinvestasi ke Malaysia. 

"Investasi tambahan dari ByteDance ini tidak diragukan lagi akan membantu Malaysia mencapai target pertumbuhan ekonomi digital menjadi 22,6% dari produk domestik bruto (PDB) Malaysia pada tahun 2025," ujar Tengku Zafrul di X, seperti dilansir Reuters.

Pengumuman ini menyusul investasi besar serupa di Malaysia oleh perusahaan-perusahaan teknologi raksasa lainnya dalam beberapa bulan terakhir.

Bulan lalu, Google mengatakan bahwa mereka merencanakan investasi sebesar US$2 miliar untuk mengembangkan pusat data dan wilayah Google Cloud pertamanya di Malaysia.

Sementara itu, Microsoft juga mengungkapkan rencana investasi senilai US$2,2 miliar atau Rp35,7 triliun untuk memperluas layanan cloud dan AI. Selain berinvestasi di Malaysia, Microsoft juga berkomitmen berinvestasi US$1,7 miliar atau setara Rp27,6 triliun di Indonesia selama 4 tahun ke depan.

Sementara itu, Apple berencana masuk ke Vietnam dan Indonesia. Di Vietnam, Apple berencana menggelontorkan US$15,84 miliar atau setara Rp257 triliun. Namun, produsen iPhone ini hanya berkomitmen untuk berinvestasi senilai Rp1,6 triliun di Tanah Air.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper