Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jepang Bakal Garap Kereta Cepat Pertama di AS, Nilainya Rp477 Triliun!

Jepang disebut berencana membangun proyek kereta cepat pertama di Amerika Serikat (AS) dengan nilai investasi ditaksir Rp477 triliun.
Ilustrasi: Kereta cepat Jepang/Reuters
Ilustrasi: Kereta cepat Jepang/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Amerika Serikat (AS) disebut akan menggandeng Jepang dalam rencana proyek pembangunan kereta cepat pertama di AS dengan menggunakan bullet train atau kereta peluru asal Jepang.

Mengutip dari Reuters, Senin (15/4/2024), sinyal kerja sama tersebut datang ketika para pemimpin dari Jepang dan Amerika Serikat bertemu di Washington pada pekan lalu.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Joe Biden disebut tengah berupaya menghidupkan kembali minat dalam proyek yang menghubungkan kota-kota Texas Dallas dan Houston.

Rencana tersebut juga kemungkinan akan kembali disinggung selama kunjungan kenegaraan Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida.

Adapun, proyek kereta cepat pertama AS ini sempat disebutkan dalam lembar fakta yang diterbitkan oleh White House setelah pembicaraan yang menjelaskan kesepemahaman politik yang ditegaskan selama kunjungan.

"Departemen Transportasi AS dan Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata Jepang menyambut baik kepemimpinan Amtrak atas Proyek Kereta Api Berkecepatan Tinggi Pusat Texas, memanfaatkan teknologi Shinkansen," bunyi pernyataan di lembar fakta tersebut.

Proyek kereta cepat pertama AS diperkirakan menelan biaya sekitar US$25 miliar hingga US$30 miliar atau Rp477 triliun.

Pemerintah AS berharap dukungan kepentingan politik dan swasta dapat mewujudkan ide yang telah dibicarakan selama beberapa dekade, meskipun masih menghadapi rintangan potensial di Kongres AS.

Adapun, jaringan kereta cepat tersebut akan terbentang sepanjang 240 mil (380 km), yang akan dibangun dan dioperasikan oleh Texas Central Partners dan Amtrak, diperkirakan akan memotong waktu perjalanan antarkota menjadi sekitar 90 menit dengan mobil.

"Keberhasilan penyelesaian upaya pengembangan dan persyaratan lainnya akan memposisikan proyek untuk potensi pendanaan masa depan dan peluang pembiayaan," kata pemeritnah AS dalam lembar fakta.

Di sisi lain, pemberi pinjaman negara Jepang, termasuk Bank Jepang untuk Kerjasama Internasional (JBIC.UL), telah memberikan pinjaman untuk membantu mengembangkan proyek, yang berencana untuk mendapatkan teknologi kereta peluru 'shinkansen' dari Central Japan Railway (9022.T).

Dengan adanya kemajuan proyek ini, maka akan menjadi kemenangan bagi pemerintahan Biden, yang telah mendorong kebijakan ramah iklim dan investasi kereta api.

Namun, rencana ini ditentang oleh beberapa kelompok lokal atas tanah dan kekhawatiran lainnya dan kemungkinan akan menarik kritik, terutama dari anggota parlemen Republik garis keras di AS. Dewan Perwakilan Rakyat sebelumnya telah keberatan menggunakan dana publik untuk proyek kereta api di masa lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper