Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi puncak arus balik libur Idulfitri 1445 Hijriah (H) bakal jatuh pada akhir pekan ini. Untuk itu, pemudik diimbau melakukan perjalanan sebelum puncak arus balik.
Hal itu disampaikan oleh Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi pada rapat koordinasi kesiapan pelaksanaan operasional arus balik Idulfitri 2024 di Kantor PT Jasa Marga (Persero) Tbk. KM 70, Cikampek, Jawa Barat, Kamis (11/4/2024). Rapat koordinasi itu dilakukan oleh Kemenhub serta Polri, Jasa Marga, PT Jasa Raharja (Persero), dan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero).
Pada rapat itu, para pemangku kepentingan memaparkan rencana operasional dan langkah-langkah yang telah disusun guna kelancaran arus balik Lebaran yang puncaknya diperkirakan terjadi mulai akhir pekan ini.
Budi Karya menyebut, titik paling krusial mobilitas pemudik arus balik sebagaimana pengalaman tahun sebelumnya bakal berada pada daerah Salatiga sampai ke Semarang. Kedua daerah itu menjadi lokasi pertemuan para pemudik dari arah Jawa Tengah, Yogyakarta, serta Jawa Timur.
Oleh sebab itu, Budi Karya menyampaikan bahwa seluruh pihak harus mempersiapkan arus balik dengan baik, terutama di periode puncak. Salah satunya dengan melakukan perjalanan balik sebelum puncak arus yang diperkirakan meningkat pada Minggu (14/4/2024) dan Senin (15/4/2024).
“Oleh karenanya, untuk baliknya seperti Presiden waktu itu anjurkan, kembalinya lebih awal. Kalau bisa besok atau lusa, Sabtu. Karena Minggu dan Senin pasti ada kenaikan yang besar,” ujarnya, dikutip dari siaran pers, Jumat (12/4/2024).
Baca Juga
Mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura 2 (Persero) itu lalu mengapresiasi seluruh pemangku kepentingan yang sudah berkoordinasi dan berkolaborasi dalam menyukseskan arus mudik Lebaran 2024.
Dia mengeklaim indikator dari kesuksesan arus mudik Lebaran 2024 adalah kecepatan waktu tempuh. Misalnya, kecepatan tempuh rata-rata Jakarta-Semarang pada puncak arus mudik 2024 adalah 67,59 kilometer/jam atau meningkat 12,5% dari puncak mudik 2023 (64,14 km/jam).
Waktu tempuhnya juga meningkat sari 8 jam 12 menit pada puncak arus mudik 2023, ke 6 jam 54 menit atau lebih cepat 17,5%.
“Jadi tidak mungkin itu terjadi tanpa upaya yang dilakukan oleh Polisi dan Jasa Marga serta stakeholder yang lain. Jadi apresiasi sekali lagi atas yang dilakukan,” ujar Budi Karya.
Budi Karya lalu berpesan kepada pemudik arus balik nantinya untuk berkendara dengan mencari sopir dan kendaraan yang mumpuni. Dia juga meminta agar truk tiga sumbu atau lebih agar tidak melakukan perjalanan selama arus balik, khususnya di pelabuhan penyeberangan Merak dan Ciwandan.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy turut mengemukakan bahwa arus balik Lebaran punya karakteristik yang berbeda dengan arus mudik. Menurutnya, pergerakan arus mudik cenderung menyebar atau sentrifugal, sedangkan arus balik justru sentripetal alias mengerucut ke salah satu titik, yaitu ibu kota dan sekitarnya. Dia menilai pengelolaan arus balik tentu jauh lebih sulit dibanding saat arus mudik.
“Karena itu nanti mohon kesadarannya para pemudik agar betul-betul mematuhi kedisiplinan agar semua yang akan masuk kembali bekerja di ibukota Jakarta dan sekitarnya itu bisa dilayani dengan baik, baik oleh Korlantas, oleh Kementerian Perhubungan, maupun Kementerian PUPR, dan kementerian-kementerian yang lain,” jelasnya.
Dari sisi kesiapan rekayasa lalu lintas, Kepala Korlantas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Aan Suhanan mengatakan, pihaknya akan kembali menerapkannya selama arus balik. One way akan diberlakukan dari Kilometer (KM) 414 Tol Kalikangkung sampai KM 72 Tol Jakarta-Cikampek, contraflow sampai KM 47, dan ganjil genap dari KM 414-0 di Tol Jakarta-Cikampek.
Selain itu, akan dilakukan pula penindakan terhadap truk tiga sumbu atau lebih yang masih nekat beroperasi selama masa arus balik.
"Penindakan akan difokuskan pada kendaraan yang akan menyeberang ke Bakauheni atau sebaliknya, serta yang melewati jalur TransJawa atau arteri Pantura," katanya.
Aan menyebut, akan ada beberapa perbaikan dalam penerapan contraflow arus balik, terutama terkait keamanan dan keselamatan. Dalam hal ini, pihak Kepolisian akan memberikan reflektor di dua bagian jalan, menempatkan petugas di setiap median jalan, hingga menyiapkan safety car untuk pengawalan guna menjaga kecepatan kendaraan yang melintas, di mana maksimal hanya 60 km/jam.
Sementara itu, untuk di pelabuhan, Polda Lampung telah menyiapkan buffer zone untuk menerapkan delaying sistem.
“Di buffer zone itu nanti ada screening ticket, jadi tidak ada calon penumpang yang tidak bertiket masuk ke pelabuhan. Kalau masih ada, kita akan putar balik kembali ke buffer zone terdekat,” pungkasnya.