Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Luhut Beberkan Cara Cegah Kasus Korupsi Timah Terjadi Lagi

Menteri Luhut menjelaskan cara agar kasus kosupsi timah yang menimbulkan kerugian negara tidak terjadi lagi.
Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. JIBI/Ni Luh Anggela.
Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. JIBI/Ni Luh Anggela.

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menyebut platform Sistem Informasi Mineral dan Batubara Kementerian/Lembaga (Simbara) merupakan jawaban untuk mengatisipasi adanya korupsi di sektor Minerba, khusunya timah.

Adapun, korupsi pada sektor timah menjadi buah bibir setelah terkuaknya dugaan korupsi timah di wilayah IUP PT Timah Tbk (TINS) yang menyebabkan kerugian negara pada sektor ekologis senilai Rp271 triliun.

Luhut menyampaikan, pemerintah sedang mendorong sistem digitalisasi sektor pertambangan mineral dan batu bara (minerba) agar terintegrasi dengan baik.

Digitalisasi ini nantinya akan membuat komoditas timah yang masuk pada sistem digitalisasi tersebut bisa terlacak segala proses dari pertambangan dari awal hingga akhir.

“Kasus Timah ini memang pembelajaran buat kita semua. Jujur kita mungkin agak terlambat mendigitalisasi hampir semua dengan Simbara. Semua kementerian kita dorong untuk digitalisasi dan itu kita link-in pada Simbara ini,” kata Luhut dalam akun Instagram resminya @luhut.pandjaitan dikutip, Jumat (5/4/2024).

Luhut menyampaikan, komoditas timah belum masuk dalam platform Simbara , namun sistem tersebut sudah dinilai berhasil dalam melacak seluruh kegiatan pertambangan batu bara dalam negeri oleh Kementerian atau Lembaga terkait.

Selain itu, Luhut mengatakan nantinya melalui sistem tersebut, pemerintah dan lembaga terkait dapat melacak asal timah yang ditambang, setoran pajak ke negara, hingga setoran royalti.

“Karena seperti batu bara itu hampir 40% naik penerimaan negara. Karena tidak bisa main-main lagi. Dan secara otomatis sistem ini juga bisa memblok. Dia tidak bisa ekspor kalau dia belum menyelesaikan kewajibannya,” ujarnya.

Lebih lanjut, eks Plt Menteri ESDM ini berharap komoditas timah sudah masuk dalam sistem tersebut sehingga seluruh kegiatan pertambangan timah dapat terkoneksi melalui sistem tersebut dalam kurun waktu dua bulan ke depan.

“Tadi timah, nikel, kelapa sawit, hampir semualah. Pelabuhan saya kira sudah jalan, ada 11 pelabuhan besar sudah digitalize. Itu juga saya kira membuat cost kita di pelabuhan itu turun,” ucap Luhut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lukman Nur Hakim
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper