Bisnis.com, JAKARTA — Komisi VII DPR RI mendorong pemerintah untuk mempercepat persetujuan rencana kerja dan anggaran biaya (RKAB) perusahaan-perusahaan timah pada awal tahun ini.
Anggota Komisi VII DPR RI Bambang Patijaya mengatakan, percepatan pengesahan RKAB itu diperlukan untuk meningkatkan nilai ekspor yang susut dalam 3 bulan terakhir.
“Kami mendorong percepatan penerbitan RKAB sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Jika ada persoalan kendala-kendala dicarikan solusi,” kata Patijaya saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (26/3/2024).
Selain itu, Bambang mendorong pemerintah untuk mempercepat upaya perluasan izin usaha pertambangan (IUP) PT Timah Tbk. (TINS).
Dengan demikian, kata dia, tambang-tambang milik masyarakat bisa dibeli perusahaan tambang logam pelat merah tersebut nantinya.
“Untuk operasi PT Timah, kami dorong pengajuan perluasan IUP di Bangka Barat itu kabarnya pengusulannya sudah lama,” kata dia.
Baca Juga
Seperti diberitakan sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyetujui 15 RKAB dari perusahaan perusahaan tambang per 26 Maret 2024. Kapasitas produksi dari 15 RKAB itu diperkirakan mencapai 46.444 ton bijih.
“Sampai saat ini yang telah disetujui itu 15 perusahaan dengan kapasitas produksi 46.444 jadi ada kenaikan sedikit dari yang kemarin [12 RKAB],” kata Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral Ditjen Minerba Tri Winarno, saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII, Jakarta, Selasa (26/3/2024).
Tri mengatakan RKAB yang baru disetujui untuk 15 perusahaan itu telah mengambil porsi 60% sampai dengan 65% dari kapasitas produksi tambang secara keseluruhan pada tahun lalu di level sekitar 74.000 ton bijih timah.
Dia mengatakan, kementeriannya terus mendorong perusahaan tambang timah terkait untuk segera menyelesaikan penyusunan RKAB tersebut.
Malahan, kata dia, kementeriannya telah secara aktif menggelar coaching clinic untuk membantu perusahaan menyelesaikan dokumen rencana kerja dan anggaran tersebut.
“Bahkan, sampai pagi ini kita masih coaching clinic terhadap beberapa perusahaan yang progresnya masih belum bagus, kira-kira seperti itu,” kata dia.