Bisnis.com, JAKARTA - Kepala BP Batam sekaligus Wali Kota Batam Muhammad Rudi, menyampaikan empat prioritas pembangunan hingga tahun 2025. Di mana, sarana dan prasarana tetap menjadi program mendominasi pembangunan pendukung kemajuan Batam dalam penyusunan rencana kerja.
Hal itu disampaikan Muhammad Rudi dalam sambutannya saat membuka Musrenbang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tingkat Kota Batam Tahun 2024, Rabu (6/3/2024).
Ia merincikan, ada beberapa sektor yang menjadi atensi serius dari BP Batam maupun Pemerintah Kota Batam. Adapun sektor-sektor tersebut mencakup program yang berkaitan dengan pengembangan wilayah dalam rangka mengurangi kesenjangan serta menjamin pemerataan ekonomi Kota Batam.
Berikut adalah program yang berkaitan dengan pemulihan investasi. Khususnya terhadap empat sektor prioritas yang terdiri dari manufaktur; jasa dan pengembangan jasa kesehatan; UMKM serta industri kreatif dan logistik.
Kemudian, sektor-sektor lainnya yang menyasar kepada utilitas perkotaan, pemerataan sarana transportasi, dan pengembangan infrastruktur pendukung kemajuan investasi. Termasuk juga dimulainya pengembangan Bandara Internasional Hang Hadim, Pelabuhan Batuampar hingga melanjutkan pengembangan jalan.
Menurut Muhammad Rudi, seluruh rencana kerja ini membutuhkan koordinasi dan kolaborasi yang baik dari semua pihak, agar niat membangun Batam sebagai kota baru yang modern bisa terwujud. “Saya kembangkan ini agar investasi Batam semakin maju. Sehingga warga akan memiliki kesempatan yang lebih baik. Pesannya saya, kita sambut pembangunan ini, rugi kalau tidak kita dukung," tegasnya.
Muhammad Rudi melanjutkan, semakin mantap arah pembangunan, maka akan semakin maju ekonomi daerah. Ia optimistis, pertumbuhan ekonomi Batam pun akan menyentuh angka 7,5 persen pada tahun 2025. Mengingat, laju pertumbuhan ekonomi Batam dalam tiga tahun terakhir berhasil tumbuh signifikan. Dengan catatan, 4,75 persen pada tahun 2021; 6,84 persen pada tahun 2022; dan 7,04 persen di tahun 2023. Dimana angka ini, lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,05 persen dan Provinsi Kepri sebesar 5,20 persen.
"Persentase pertumbuhan ini membuktikan bahwa Batam merupakan lokomotif perekonomian Provinsi Kepri. Kebijakan-kebijakan pembangunan yang ada berhasil membawa Batam bangkit lebih cepat dari badai pandemi empat tahun lalu," kata Rudi.
Muhammad Rudi menegaskan, kerja membangun Batam dan Kepri umumnya, masih terus dilakukan. Sebagai daerah yang dianugerahi letak yang strategis, Batam seyogyanya memang harus terus dibangun ke arah yang lebih hebat lagi. "Kebijakan strategis yang sudah disusun ini harus kita dukung sama-sama. Ini butuh kebersamaan kita semua," kata Muhammad Rudi.
Dari kenyataan ini, ia percaya Batam bisa semakin maju lagi. Tidak hanya itu, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Batam selalu konsisten pada level yang membanggakan juga. "Keberhasilan Batam menjadi perbincangan di mana-mana. Mari bersama-sama kita sukseskan pembangunan ini demi Batam kota yang modern," ajaknya.