Bisnis.com, JAKARTA – PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) optimistis mampu mencatatkan pertumbuhan jumlah penumpang pada 2024. Maskapai bahkan menargetkan bisa melebihi catatan sebelum periode pandemi Covid-19 yakni sekitar 8 juta penumpang.
Head of Indonesia Affairs and Policy AirAsia Indonesia Eddy Krismeidi Soemawilaga menjelaskan, sepanjang 2023 tingkat pemulihan penumpang angkutan udara domestik dan internasional di Indonesia sudah mencapai di atas 80% dibandingkan dengan tahun 2019.
Eddy mengatakan, pihaknya optimistis tren pemulihan tersebut akan kembali berlanjut pada 2024. Menurutnya, prospek pertumbuhan penumpang pada tahun ini cenderung cukup baik.
Seiring dengan prospek tersebut, AirAsia menargetkan dapat mencatatkan jumlah penumpang yang lebih baik dibandingkan dengan masa sebelum pandemi pada 2019 lalu.
“Dengan penambahan pesawat yang beroperasi untuk memperkuat armada, kami memproyeksikan target tahun ini bisa recovery melebihi jumlah penumpang yang diangkut sebelum pandemi pada 2019 sebanyak 8 juta penumpang,” jelas Eddy saat dikonfirmasi, dikutip Senin (12/2/2024).
Untuk mencapai target tersebut, Eddy mengatakan pihaknya saat ini tengah fokus melakukan reaktivasi armada yang ada. Dia menjelaskan, hingga Desember 2023, AirAsia telah mengoperasikan 25 dari total 32 pesawat yang dimiliki oleh perusahaan.
Baca Juga
Eddy menuturkan, AirAsia akan berupaya untuk mereaktivasi 7 armada pesawat yang belum operasional terlebih dulu. Kemudian, AirAsia juga akan memaksimalkan utilisasi seluruh pesawat yang ada dengan pembukaan rute domestik maupun internasional.
Selain itu, perusahaan juga akan memperluas jaringan di Asia dan Pasifik, dengan memasuki pasar yang baru dan mengamankan pangsa pasar pada rute-rute yang ditargetkan.
Dia menuturkan, AirAsia juga berencana untuk memasuki 6 negara baru & meluncurkan 13 rute internasional baru pada tahun ini. Eddy mengatakan, upaya ini merupakan strategi perusahaan dalam melakukan diversifikasi ke pasar baru untuk mendapatkan keunggulan kompetitif, mengurangi risiko & meningkatkan pendapatan.
Kemudian, AirAsia juga fokus mengoptimalisasi penempatan armada di Jakarta dan Bali. AirAsia berencana menambah sebanyak 4 pesawat di kedua daerah tersebut, dengan perincian tambahan 1 pesawat di Bandara Soekarno Hatta dan 3 unit pesawat di Bandara I Gusti Ngurah Rai.
“Penambahan ini untuk mengamankan tempat parkir yang berharga di kedua bandara yang padat, dan memfokuskan pertumbuhan terutama untuk memasuki negara-negara internasional baru,” kata Eddy.
Penambahan armada juga akan dilakukan di Medan menjadi 3 pesawat, atau bertambah 1 dibandingkan periode sebelum pandemi. Eddy mengatakan, hal ini dilakuka untuk mempertahankan kepemimpinan internasional di luar Medan serta meningkatkan waktu untuk operasi internasional ke Bangkok dan Penang.
“Kami juga akan maintain 4 pesawat di Surabaya untuk memperkuat rute yang ada serta ekspansi ke Australia dan Brunei menggunakan armada yang ada,” ujarnya.