Bisnis.com, JAKARTA - Organisasi Angkutan Darat (Organda) memperkirakan masa libur panjang Isra Mikraj dan Imlek 2024 tidak akan berdampak signifikan terhadap peningkatan penumpang bus antarkota antarprovinsi (AKAP). Namun, melihat adanya potensi kenaikan permintaan untuk bus pariwisata.
Ketua Umum DPP Organda Adrianto Djokosoetono mengatakan, selain untuk kebutuhan wisata, kenaikan permintaan bus pariwisata juga ditopang oleh periode kampanye politik.
“Di segmen bus pariwisata akan cukup berdampak [kenaikan permintaan] karena sewaan [carter] overland juga ramai untuk kebutuhan kampanye di Jakarta pada akhir minggu ini,” kata Andre saat dihubungi, Kamis (8/2/2024).
Andre juga menyebut, Organda tidak memiliki persiapan khusus untuk mengantisipasi lonjakan penumpang baik selama libur long weekend ini maupun sepanjang kuartal I/2024.
Dia memaparkan, operator angkutan darat pada prinsipnya selalu menyiapkan armada dengan melakukan perawatan rutin. Perawatan tersebut dilakukan sesuai dengan amanah Sistem Manajemen Keselamatan yang dikeluarkan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) secara berkala.
Andre melanjutkan, salah satu kendala utama yang dihadapi oleh operator angkutan darat dalam berekspansi pada tahun ini adalah dari sisi operasional. Hal tersebut terutama terkait dengan pembatasan pembelian bahan bakar solar subsidi.
Baca Juga
“Ketersediaan solar subsidi di SPBU sangat terbatas sehingga terjadi antrean cukup panjang dan menyebabkan terganggunya waktu operasi armada angkatan umum,” kata Andre.
Sebelumnya, PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) memprediksi sebanyak 905.000 kendaraan akan meninggalkan wilayah Jabodetabek selama momentum libur Imlek dan Isra Mikraj 2024.
Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana menjelaskan, peningkatan volume kendaraan diperkirakan terjadi pada periode H-1 Isra Mikraj 2024 sampai H+2 Tahun Baru Imlek 2024 atau pada periode 7 Februari 2024 sampai 12 Februari 2024 yang melonjak hingga 6,3% dibandingkan lalu lintas (lalin) normal.
Adapun, angka tersebut merupakan angka kumulatif arus lalu lintas dari empat Gerbang Tol (GT) Utama, yaitu GT Cikupa (ke arah Merak), GT Ciawi (ke arah Puncak), GT Cikampek Utama (ke arah Trans Jawa), dan GT Kalihurip Utama (ke arah Bandung).
Sejalan dengan hal itu, Lisye menuturkan, pihaknya memastikan kesiapan layanan operasi jalan tol berjalan dengan optimal, khususnya di ruas jalan tol yang berpotensi menjadi destinasi wisata favorit pengguna jalan saat libur panjang.