Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan realisasi pendapatan negara dari dividen BUMN pada 2023 mencatatkan rekor sepanjang sejarah di angka Rp82,06 triliun.
Berdasarkan Buku APBN Kita 2023, setoran BUMN yang masuk dalam kategori Kekayaan Negara yang Dipisahkan (KND) tersebut mencapai 167,13% dari target APBN 2023.
Sementara mengacu target APBN yang telah direvisi ke atas dalam Peraturan Presiden (Perpres) No. 75/2023, tembus 100,64% atau tumbuh 102,13% dari capaian 2022 (year-on-year/yoy).
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam buku tersebut menyebutkan bahwa perekonomian nasional yang pulih pada 2022 pascapandemi Covid-19 mendatangkan profit signifikan bagi BUMN, baik BUMN perbankan maupun BUMN nonperbankan.
Profit tersebut mendorong kenaikan Pendapatan KND yang disetor BUMN pada 2023. Bahkan, kenaikan Pendapatan KND ini melampaui target Rp49,10 triliun.
Secara perinci, setoran dividen BUMN Perbankan (Himbara) Rp40,84 triliun menjadi penyumbang utama pendapatan KND.
Baca Juga
“Selain karena kenaikan laba bersih Himbara, kebijakan kenaikan payout ratio dividen juga menjadi faktor peningkatan setoran dividen,” tulisnya, dikutip Kamis (18/1/2024).
Selain itu setoran BUMN perbankan, setoran dari BUMN nonperbankan tercatat Rp41,22 triliun. Kinerja dividen BUMN Nonperbankan mencapai 170% dari target, atau tumbuh 157,31% (yoy).
Sri Mulyani mencatat capaian ini jauh lebih tinggi dibandingkan tahun lalu yang terkontraksi 5,28% (yoy).
Tingginya setoran ini antara lain berasal dari kinerja keuangan PT Pertamina, PT Telekomunikasi Indonesia, PT Pupuk Indonesia, PT PLN, dan PT Pelabuhan Indonesia yang semakin membaik.