Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) buka suara terkait rencana operasional LRT Jabodebek selama malam perayaan tahun baru 2024.
Juru Bicara Kemenhub, Adita Irawati, mengatakan, pihaknya membebaskan PT Kereta Api Indonesia (Persero) selaku operator LRT Jabodebek untuk menambah jam operasional selama malam perayaan tahun baru.
Adita menuturkan, keputusan terkait penambahan jam operasional LRT Jabodebek memang berada di tangan operator. Dia mengatakan, Kemenhub bertanggungjawab pada sisi operasional rangkaian kereta (trainset) yang digunakan oleh LRT Jabodebek.
Dia mengatakan, penambahan jam operasional LRT Jabodebek dapat dilakukan selama rangkaian kereta yang dioperasikan memenuhi standar keselamatan dan keamanan. Penambahan jadwal tersebut juga dapat dilakukan jika KAI melihat tren permintaan masyarakat menunjukkan kenaikan.
“Kita membolehkan selama trainset-nya lancar dan permintaannya naik. Yang penting bagi kami layanannya tetap dijaga,” kata Adita di Jakarta, dikutip Selasa (12/12/2023).
Di sisi lain, Manager Public Relations KAI Divisi LRT Jabodebek, Mahendro Trang Bawono, mengatakan pihaknya masih menunggu arahan dari Kemenhub terkait operasional LRT selama malam tahun baru 2024.
Baca Juga
Dirinya juga belum dapat memastikan adanya perpanjangan jam operasional LRT Jabodebek pada periode tersebut.
“Kami masih menunggu arahan. Jika nanti ada perubahan terkait informasi penambahan jadwal maupun operasional pasti akan diinfokan,” kata Mahendra saat dikonfirmasi, Selasa (12/12/2023).
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta akan menambah jam operasional moda transportasi MRT Jakarta dan LRT Jakarta selama perayaan malam tahun baru 2024 hingga pukul 02.00 WIB dini hari.
Wakil Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi DKI Jakarta Syaripudin mengatakan penambahan jam operasional MRT dan LRT Jakarta dilakukan untuk mengakomodir kebutuhan transportasi masyarakat Jakarta selama perayaan malam tahun baru pada 31 Desember 2023.
Syaripudin memaparkan, tingkat permintaan masyarakat terhadap moda transportasi publik kerap mengalami lonjakan selama periode Nataru. Hal ini juga ditambah dengan lonjakan jumlah pengunjung pada beberapa titik saat Nataru.
“Layanan MRT dan LRT Jakarta akan ditambah jam operasionalnya sampai jam 23.00, ditambah 1 jam,” jelas Syaripudin.