Bisnis.com, JAKARTA – Tim Pemenangan Nasional ketiga calon presiden dan wakil presiden Pilpres 2024, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD, memaparkan strategi dan gagasan dalam mengembangkan ekonomi digital Indonesia untuk periode 2024-2029.
Wijayanto Samirin mewakili Tim dari pasangan calon (Paslon) AMIN, menyampaikan lima agenda strategis untuk mendorong pengembangan ekonomi digital di dalam negeri.
Pertama, menghadirkan kepastian regulasi yang memfasilitasi inovasi digital, termasuk kepastian hukum untuk menindak maraknya pinjol ilegal, juga memberikan kepastian dalam mendorong kesempatan yang luas bagi para pelaku ekonomi digital.
“Pinjol ilegal ditindak, sanksi tegas, tapi pada saat yang sama regulasi memberikan koridor yang luas bagi para pelaku dan inovator untuk bermanuver,” katanya dalam acara Indonesia Digital Summit, Selasa (28/11/2023).
Kedua, memperbaiki supply digital talent, sekaligus meningkatkan literasi digital di masyarakat. Strategi ketiga, mendorong ekspansi korporasi/UKM Indonesia, baik di dalam dan di luar negeri.
Keempat, memastikan pemerataan akses dan kualitas layanan digital di indonesia, serta kelima adalah mendongkrak mindset digital di kalangan pemerintah, baik pusat maupun daerah.
“Pemerintah sendiri sebagai regulator harus memiliki mindset digital sebelum bicara tentang digitalisasi dan ekonomi digital Indonesia,” kata Wijayanto.
Budiman Sudjatmiko mewakili Tim Kampanye Nasional paslon Prabowo-Gibran menyampaikan bahwa dengan mengusung knowledge based economy, peran digital menjadi sangat krusial. Oleh karena itu, penguasaan teknologi dan pengetahuan harus didorong agar merata.
Budiman memaparkan lima sasaran pengembangan ekosistem digital yang akan dicapai paslon Prabowo-Gibran, yaitu nilai tambah ekonomi, keamanan data, keadilan akses, peningkatan kecerdasan kolektif, dan tingkat penguasaan teknologi.
Di sisi produksi, Prabowo-Gibran akan melakukan intervensi digital di chain production guna meningkatkan otomasi kerja, juga efisiensi biaya waktu dan logistik.
Selain itu, dalam mendorong pengembangan ekonomi digital, pendekatan community driven innovation akan diprioritaskan. Kesiapan dari sisi teknolog dan pasar akan didorong kolaborasi antara para pemangku kepentingan dan stakeholders lainnya.
“Yang kita bangun adalah ekosistem, bukan sekedar ekonomi,” katanya.
Dia menambahkan, penciptaan 2,85 juta lapangan kerja juga akan didorong pada tahun pertama Prabowo-Gibran memimpin, dalam rangka mendukung pelaksanaan program-program digital nasional.
Andreas Renard Widarto mewakili Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud menyampaikan sejumlah gagasan terkait ekonomi digital. Pertama, yaitu pengembangan SDM, terutama terkait peningkatan literasi dan kualitas pendidikan di masyarakat.
“Itu yang kemudian negara harus hadir dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diterjemahkan mas Ganjar dan pak Mahfud dengan program gratis PAUD sampai SMA, dengan program satu keluarga miskin satu sarjana,” katanya.
Selain itu, anak-anak bangsa akan didorong agar lebih banyak yang menguasai ilmu di bidang digital dan informasi teknologi.
Oleh karenanya, Renard mengatakan anggaran riset harus ditingkatkan menjadi 1% dari PDB. Saat ini, jumlah periset di Indonesia dengan rasio 1 juta penduduk masih 1/6 dari Malaysia.
Lebih lanjut, dia mengatakan, infrastruktur digital juga akan dipacu, harus mudah diakses, murah biayanya, dan cepat koneksinya. Paslon Ganjar-Mahfud pun mengusung peningkatan infrastruktur data center. Pasalnya, kapasitas data center yang dimiliki Indonesia saat ini baru sepertiga dari kebutuhan pada 2029.
Lebih lanjut, industrialisasi digital akan dipacu, karena ekonomi digital harus bisa menciptakan kekuatan ekonomi baru.
“Ekonomi digital harus berperan, bahwa anak bangsa kita tidak hanya menjadi konsumen, tapi harus terlibat dalam setiap pertambahan nilai yang terjadi di sepanjang rantai ekonomi digital itu sendiri,” tuturnya.