Bisnis.com, JAKARTA - CEO Citigroup Jane Fraser dan tim manajemen eksekutifnya pada Senin (20/11/2023) rencana reorganisasi besar-besaran perusahaan.
Hal tersebut diungkapkan pada memo yang diberikan kepada staf, di mana anggota tim manajemen eksekutif mengirimkan email kepada bawahannya. Para pemimpin juga mengadakan panggilan konferensi untuk membahas perubahan-perubahan tersebut.
"Tindakan yang kami ambil untuk menata ulang perusahaan ini melibatkan beberapa keputusan yang sulit dan penuh konsekuensi, tetapi kami yakin ini adalah langkah yang tepat untuk menyelaraskan struktur kami dengan strategi kami," jelas Fraser dalam pernyataan terpisah, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (21/11).
Menurut sumber yang mengetahui rencana ini, reorganisasi penuh dapat melibatkan ribuan pemutusan hubungan kerja (PHK). Pada Senin (20/11) manajer eksekutif mengadakan pertemuan dengan timnya untuk menjelaskan struktur baru di setiap divisi dan mengatakan siapa saja yang akan mendapatkan peran baru.
Persiapan untuk pengumuman pada Senin akan dikomunikasikan secara lisan dalam pertemuan minggu lalu. Beberapa staf mungkin dapat melamar untuk posisi-posisi lain di bank tersebut.
Citi sendiri mengumumkan rencana untuk memangkas lapisan manajemen dari 13 menjadi delapan, sebagai bagian dari perombakan terbesar dalam beberapa dekade.
Baca Juga
Pada dua lapisan kepemimpinan teratas, Citi mengurangi 15% peran fungsional dan menghilangkan 60 komite. Hal ini diungkapkan dalam presentasi pendapatan kuartal III/2023.
Berdasarkan catatan Reuters pada September, staf pendukung dalam bidang kepatuhan dan manajemen risiko, serta staf teknologi yang bekerja pada fungsi yang tumpang tindih berisiko diberhentikan.
Nasib Citi Indonesia
Berdasarkan catatan Bisnis, CEO Citi Indonesia Batara Sianturi menuturkan bahwa kondisi yang terjadi di Citigroup global tidak berdampak signifikan di Indonesia.
“Jadi memang itu ada pengumuman beberapa repositioning dan restrukturisasi untuk global dan itu impact-nya belum begitu terasa di Indonesia,” katanya pada awak media di Jakarta, Senin (13/11/2023).
Sebaliknya, ia menuturkan bahwa di Indonesia Citi masih berkomitmen untuk terus tumbuh. Ia juga yakin walau ada perubahan signifikan di tingkat global, operasi dan kinerja Citigroup di Indonesia masih solid dan dapat terus berkembang.
“Kalau di Indonesia ya kami komit untuk growth. Kita lihat tidak ada dampak yang signifikan untuk Indonesia,” tuturnya.