Bisnis.com, JAKARTA – Lembaya Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank, di bawah Kementerian Keuangan, memberikan bantuan pembiayaan untuk PT Dirgantara Indonesia (PTDI) mengekspor 6 pesawat NC212i ke Filipina.
Pesawat yang dipesan oleh Department of National Defense/Armed Forces of Philippines (DND/AFP) Filipina tersebut senilai US$79 juta atau sekitar Rp1,2 triliun (Rp15.800 per dolar AS).
Pembiayaan tersebut dilakukan dengan skema Penugasan Khusus Ekspor (PKE) atau National Interest Account (NIA) untuk mendukung industri manufaktur alat transportasi strategis nasional.
Direktur Pengembangan Bisnis LPEI Maqin U. Norhadi menyampaikan bahwa pembiayaan yang dilakukan LPEI kepada PTDI merupakan wujud negara hadir untuk meningkatkan ekspor Indonesia.
“Ekspor pesawat terbang akan meningkatkan reputasi Indonesia di mata global, terutama perusahaan Indonesia yang tergabung dalam industri strategis kedirgantaraan yang sarat dengan teknologi tinggi,” katanya dalam keterangan resmi, Kamis (19/10/2023).
Maqin menjelaskan bahwa kegiatan ini sejalan dengan strategi LPEI untuk memperkuat ekosistem ekspor Indonesia.
Mengingat kinerja ekspor Indonesia yang kian menurun. Bahkan secara kumulatif pada Januari-September 2023 ekspor Indonesia turun hingga 16,71% secara tahunan atau year-on-year (yoy).
Sebagai informasi, Pesawat NC212i merupakan pesawat angkut ringan dengan sistem avionik modern full glass cockpit dan autopilot, yang dilengkapi dengan winglet, ramp door dan memiliki ukuran kabin yang luas dibandingkan pesawat sekelasnya.
Sejak 2014, PTDI merupakan satu-satunya industri manufaktur pesawat terbang di dunia yang memproduksi pesawat NC212i dan hingga saat ini. Terhitung sebanyak 123 unit pesawat NC212 series yang telah diproduksi dan dikirimkan PTDI ke berbagai pelanggan, baik dalam maupun luar negeri, dari total sebanyak 606 unit populasi pesawat NC212 series di dunia.
Pada dasarnya, Penugasan Khusus Ekspor (PKE) merupakan mandat yang diberikan Pemerintah kepada LPEI untuk menyediakan pembiayaan, penjaminan dan/atau asuransi untuk transaksi atau proyek yang secara komersial sulit dilaksanakan.
Akan tetapi, proyek tersebut dianggap sangat penting oleh Pemerintah untuk menunjang kebijakan atau program ekspor nasional. Sampai saat ini, LPEI telah menyalurkan program PKE senilai Rp12 triliun untuk mendukung ekspor lebih dari 80 produk ke lebih dari 100 negara.
Sementara itu, Direktur Keuangan, Manajemen Risiko, dan Sumber Daya Manusia PT Dirgantara Indonesia Wildan Arief menjelaskan pihaknya memberikan apresiasi tinggi atas dukungan LPEI dalam program penjualan pesawat terbang NC212i produksi PTDI ke Filipina.
Filipina telah memesan pesawat terbang produksi PTDI untuk kedua kalinya, yang merupakan bukti pesawat terbang produksi PTDI memiliki performa yang tinggi dan andal.
“Kami berharap, adanya solusi pembiayaan dari LPEI dapat menjadi keran pembuka ekspor pesawat terbang produksi PTDI lebih banyak lagi ke negara-negara lain yang pada akhirnya dapat meningkatkan devisa Indonesia,” katanya.