Bisnis.com, JAKARTA - Negosiator perdagangan utama Uni Eropa (UE) mengatakan pada Senin (25/9) bahwa bloknya akan lebih tegas dalam mempertahankan persaingan yang adil dan membela kepentingannya.
Wakil presiden eksekutif Komisi Eropa, Valdis Dombrovskis, mengutarakan bahwa kurangnya timbal balik dan persaingan yang setara dari China, bersama dengan pergeseran geopolitik yang lebih luas telah memaksa Uni Eropa untuk menjadi lebih tegas.
"Uni Eropa menyambut kompetisi. Ini membuat perusahaan-perusahaan kita lebih kuat dan inovatif. Namun, kompetisi haruslah adil, dan kami akan lebih tegas dalam mengatasi ketidakadilan," ungkap Dombrovskis dalam pidatonya di Universitas Tsinghua, seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (26/9).
Kunjungan Dombrovskis sendiri bertepatan dengan upaya UE untuk memperkuat langkah-langkah perdagangan defensif yang mereka miliki. Pada awal bulan ini UE juga meluncurkan penyelidikan anti-subsidi terhadap kendaraan listrik China.
Penyelidikan tersebut dikatakan perlu untuk melindungi lapangan kerja dan rantai pasokan dalam negeri lantaran UE mengklaim China secara tidak adil membanjiri pasar dengan kendaraan yang murah.
Kemudian, Kementerian Perdagangan China juga mengkritik penyelidikan tersebut sebagai tindakan proteksionisme murni. Isu kendaraan listrik (EV) juga diperkirakan akan menjadi agenda dari kunjungan Dombrovskis selama di China.
Baca Juga
Selain acara pada Senin (25/9) dengan Premier He Lifeng, kepala perdagangan UE juga mengadakan pertemuan bilateral dengan rekan-rekannya, bertemu dengan perwakilan bisnis Eropa di Shanghai dan Beijing.
Dombrovskis juga diperkirakan akan memberitahu China bahwa perjanjian konkrit diperlukan dalam upaya untuk memulihkan hubungan.
Dalam pidatonya, Dombrovskis berpendapat bahwa strategi pengurangan risiko UE bukanlah tindakan proteksionis dan rencana ini tidak berpihak pada negara manapun.
“Pendekatan kami terhadap keamanan ekonomi adalah proporsional dan tepat – tindakan kami akan sepenuhnya berbasis risiko,” jelasnya, dan mengatakan bahwa pengurangan risiko adalah strategi untuk menjaga keterbukaan, bukan untuk melemahkannya.
Pembicaraan saat ini mungkin juga menjadi batu loncatan untuk pertemuan puncak antara Presiden Xi Jinping dan Ursula von der Leyen dari Uni Eropa pada akhir tahun 2023.